c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Maret 2025

19:09 WIB

Penggunaan Steroid Bisa Pengaruhi Kesehatan Mata

Beberapa obat, seperti steroid dalam pengobatan TBC, diketahui dapat meningkatkan tekanan bola mata dan berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.  

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Penggunaan Steroid Bisa Pengaruhi Kesehatan Mata</p>
<p>Penggunaan Steroid Bisa Pengaruhi Kesehatan Mata</p>

Ilustrasi mata. Unsplash

JAKARTA - Penggunaan steroid dalam dunia medis sering kali menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, obat ini sangat efektif dalam mengatasi berbagai penyakit, di sisi lain, penggunaannya yang berkepanjangan dapat menimbulkan efek samping serius, termasuk gangguan pada mata.

Steroid adalah senyawa organik yang terdiri dari empat cincin karbon dan memiliki peran penting dalam berbagai fungsi biologis tubuh. Dalam dunia medis, steroid terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kortikosteroid dan steroid anabolik.

Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gangguan autoimun seperti asma, lupus, artritis, dan alergi, sedangkan steroid anabolik lebih banyak digunakan untuk meningkatkan massa otot dan sering kali disalahgunakan dalam dunia olahraga.

Kortikosteroid yang lebih sering digunakan dalam pengobatan, bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga peradangan dapat dikendalikan. Namun, penggunaannya yang berkepanjangan dapat menimbulkan efek samping, salah satunya adalah peningkatan tekanan bola mata yang dapat berujung pada glaukoma.

Menurut dr. Iwan Soebijantoro, konsultan oftalmologi di JEC Eye Hospital and Clinics, penggunaan steroid tidak bisa dihentikan sembarangan, terutama jika merupakan bagian dari pengobatan yang diresepkan dokter spesialis lain. Dalam kasus ini, peran dokter mata menjadi sangat penting untuk memastikan kesehatan mata pasien tetap terjaga.

"Jika tekanan bola mata mulai meningkat akibat penggunaan steroid, dokter akan memberikan obat untuk menstabilkannya, tetapi jika kondisi pasien terus memburuk meskipun sudah diberi obat, dokter mata harus berkoordinasi dengan dokter spesialis yang meresepkan steroid tersebut," papar dr. Iwan beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa dokter mata tidak memiliki wewenang untuk menghentikan terapi steroid, tetapi mereka bertanggung jawab untuk mengawasi dampak obat tersebut terhadap penglihatan. Beberapa obat, seperti steroid dalam pengobatan TBC, diketahui dapat meningkatkan tekanan bola mata dan berisiko menyebabkan gangguan penglihatan.

"Jika efek samping ini muncul, kami akan menginformasikan dokter spesialis yang menangani pasien melalui laporan tertulis agar dapat dicarikan solusi terbaik," tegasnya.

Untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan akibat penggunaan steroid, pasien perlu melakukan pemantauan rutin. Hal ini untuk memeriksakan mata secara berkala ke dokter spesialis mata guna mendeteksi adanya peningkatan tekanan bola mata atau tanda-tanda gangguan penglihatan lainnya.

"Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan obat tambahan seperti tetes mata untuk membantu mengurangi efek samping steroid pada mata," terang dr. Iwan.

Selain itu, penggunaan steroid harus selalu sesuai dengan resep dokter dan tidak boleh dihentikan atau ditambah dosisnya tanpa konsultasi. Jika steroid menyebabkan efek samping yang signifikan, dokter mata dan dokter spesialis yang menangani pasien dapat berdiskusi untuk mencari alternatif pengobatan lain yang lebih aman.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar