c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 Desember 2024

18:27 WIB

Pengamat: Pemerintah Perlu Masterplan Untuk Memperkenalkan Rendang Lebih Luas

Pembuatan masterplan menjadi makin penting karena rendang kembali mendapatkan pengakuan dunia sebagai top 50 delicious food versi CNN

<p>Pengamat: Pemerintah Perlu <em>Masterplan</em> Untuk Memperkenalkan Rendang Lebih Luas</p>
<p>Pengamat: Pemerintah Perlu <em>Masterplan</em> Untuk Memperkenalkan Rendang Lebih Luas</p>

Rendang atau randang, masakan daging asli Indonesia yang berasal dari Minangkabau. dok.Shutterstock/dok

JAKARTA - Pengamat pariwisata asal Universitas Andalas Sari Lenggogeni menyarankan pemerintah, segera membuat masterplan, agar dapat lebih luas memperkenalkan rendang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Terutama jika rendang diakui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

“Promosi dan komunikasi terintegrasi secara offline dan online-nya, dan secara ekonomi kreatif dipersiapkan. Beberapa kota sudah melakukan branding city of rendang, secara desa wisata rendang juga bisa dipersiapkan, masterplan-nya dipersiapkan,” kata Sari seperti dilansir Antara, di Jakarta, Rabu.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumatera Barat itu menekankan, 50% turis yang berkunjung ke suatu negara merupakan pemburu kuliner (foodies). Dalam hasil kajian yang ia lakukan, hampir 2 ribu wisatawan nusantara dan wisatawan asing menempatkan kuliner sebagai tiga daya tarik teratas dari pariwisata.

Bila dikaitkan dengan potensi pariwisata, populasi foodies di Sumatera Barat sudah cukup besar. Provinsi tersebut tidak hanya menjadi kota asal rendang, tapi juga tempat otentik yang mendorong berdirinya rumah makan di berbagai daerah, sehingga secara tidak langsung mengkampanyekan rendang di dalam dan luar negeri.

“Ini akan memperkuat branding Sumatera Barat sebagai core dari slowfood tourism yang otentik. Sama halnya dengan pizza di Italia, teh China dan lainnya, semua akan mencari city of origin-nya,” ujar dia.

Menurutnya pembuatan masterplan menjadi makin penting karena rendang kembali mendapatkan pengakuan dunia sebagai top 50 delicious food versi CNN. Prestasi itu membuktikan, cita rasa rendang sudah diakui secara global.

Terlebih rendang kaya akan kisah lokal dan filosofi dibalik pembuatannya. Misalnya tentang kesabaran, kebijaksanaan, ketangguhan dan adanya sejarah yang menjadi bagian dari suplai makanan saat perang dunia kedua.

“Bahkan saat ini rendang dijadikan pesan kemanusiaan oleh pemerintah dan komunitas dalam memberikan bantuan kemanusiaan saat bencana dan krisis. Rendang juga memiliki banyak varian, sehingga span customer bisa lebih luas, kekuatan narasinya juga sangat kuat disanding dengan kekuatan rasa itu sendiri,” katanya.

Promosi Global
Semakin banyaknya pengakuan terhadap rendang, akan memberikan dampak baik pada promosi global. Pengakuan tersebut nantinya akan naik menjadi pengakuan terhadap Destination Of Origin Randang And Minangkabau Food.

“Ini yang ditunggu, karena saat ini tanpa legacy maka akan muncul false brand, di mana negara lain bisa saja mengklaim authenticity-nya,” tuturnya.

Melalui masterplan itu pula, pemerintah dapat melakukan diplomasi dan promosi melalui rendang. Kedutaan besar Indonesia di berbagai negara juga dapat ikut memperkenalkannya termasuk komunitas.

Promosi rendang juga dapat dilakukan melalui penguatan pemasaran digital dan kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE), dalam setiap kegiatan diplomasi maupun kegiatan pariwisata apapun.

Sari juga meminta agar pemerintah menyiapkan bahan promosi dan komunikasi yang baik bagi sektor ekonomi kreatifnya. Termasuk meningkatkan ulasan di platform global, kesiapan CHSE dan rumah makan.

Dia berharap melalui masterplan yang disiapkan secara terstruktur dan sistematis, Sumatera Barat dapat dijadikan sebagai Destination Of Origin Slowfood Rendang, yang melibatkan kolaborasi bahan mentah, kolaborasi komunitas, riset dan pengembangan, edukasi, ekonomi kreatif dan acara menarik secara berkala.

Pengakuan Global
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan pentingnya mendaftarkan masakan rendang ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Pengajuan ini penting dilakukan untuk mendapatkan pengakuan global sebagai warisan budaya dunia.

"Rendang, kan, termasuk salah satu kuliner kita yang sudah dikenal dunia, bahkan Gordon Ramsay pun datang ke Sumatera Barat untuk belajar rendang," kata Fadli Zon.

Chef Gordon Ramsay memasak rendang dengan latar Tabiang Takuruang, Ngarai Sianok pada program Unchar ted yang tayang di National Geographic. ANTARA

Fadli Zon mengatakan, upaya untuk mendaftarkan rendang ke UNESCO ini memiliki urgensi yang besar untuk memberikan pengakuan global terhadap kekayaan kuliner Indonesia. Khususnya rendang yang merupakan masakan tradisional dari Minangkabau.

Menurut dia, rendang bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi dan menjadi simbol identitas kuliner Indonesia. Dengan pendaftaran rendang ke UNESCO, ia berharap masakan ini dapat terlindungi dan dilestarikan, sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke panggung internasional.

Lebih jauh, Fadli Zon melihat, pendaftaran rendang sebagai warisan budaya dunia sebagai langkah strategis untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi Indonesia. Peningkatan minat terhadap budaya lokal, termasuk kuliner tradisional, diyakini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkenalkan produk-produk lokal yang mendukung perekonomian Indonesia.

"Pengakuan UNESCO terhadap rendang juga akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, sebagai negara dengan warisan budaya yang kaya dan beragam," ujarnya.

Diketahui, rendang sendiri telah dikenal luas di dunia, bahkan pernah terpilih sebagai salah satu masakan terenak di dunia. Pendaftaran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar, tidak hanya bagi pelestarian budaya, tetapi juga bagi pengembangan sektor-sektor lain yang terkait dengan budaya dan pariwisata Indonesia.

Lebih lanjut, Fadli belum memastikan apakah rendang akan didaftarkan khusus kepada UNESCO, atau bersama-sama dengan pengajuan warisan budaya lainnya. Sejauh ini, Indonesia dengan segala keanekaragaman budaya dan tradisinya, telah mendapatkan pengakuan internasional melalui warisan budaya yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), di antaranya kesenian wayang, keris, hingga batik.

"Kita akan lihat ini apakah ini sebagai single proposal ataukah join (dengan yang lainnya), itu akan kita lihat," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar