24 April 2025
19:28 WIB
Pencak Silat Akan Jadi Ekstrakurikuler Di Sekolah-sekolah Jakarta
Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan pencak silat sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, sebagai upaya pemajuan budaya Betawi dan pendidikan berbasis muatan lokal.
Silat Betawi. Anggota kelompok Silat Cingkrik menunjukan kebolehan mereka saat acara Festival Budaya Betawi di Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Sabtu (9/6/2012). AntaraFoto/Fanny Octavianus
JAKARTA - Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli Indonesia. Tak hanya satu, pencak silat sudah sejak lama berkembang di berbagai daerah, semuanya memiliki ciri khas masing-masing.
Perbedaan pencak silat dari berbagai daerah ini terletak pada gaya, teknik dan aliran yang mencermikan kearifan lokal. Salah satunya adalah silat Betawi yang merupakan salah satu warisan budaya.
Dalam upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya tersebut ke generasi muda, Provinsi DKI Jakarta akan menjadikan pencak silat sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
"Kami ingin anak-anak atau generasi muda dapat mencintai akar budayanya dan menjadikan Budaya Betawi sebagai bagian dari kehidupan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary di Jakarta, Kamis (24/4).
Dia mengatakan, kebijakan ini menjadi bagian upaya Pemprov DKI Jakarta memasukkan pemajuan budaya Betawi dalam pelajaran muatan lokal di sekolah.
"Pemajuan kebudayaan itu sangat-sangat diperlukan bagi setiap bangsa sebagai akar, yang memberi makna siapa kita, darimana kita berasal dan ke mana kita melangkah," kata dia, dikutip dari Antara.
Menurut Miftahulloh, pemajuan budaya Betawi dapat dilakukan melalui empat pilar strategis, yaitu pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.
Adapun saat ini terdapat 10 objek pemajuan kebudayaan Betawi yang menjadi fokus Pemprov DKI Jakarta, yaitu manuskrip, adat istiadat, ritus, tradisi lisan dan bahasa. Selain itu seni, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, olahraga tradisional dan permainan rakyat.
Miftahulloh menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen dalam pemajuan budaya Betawi sebagai bagian penting dari identitas Jakarta dan aset budaya nasional.
Lalu, sebagai budaya yang tumbuh dan berkembang bersama sejarah Jakarta, pelestarian dan pemajuan budaya Betawi diperlukan agar nilai-nilai luhur, tradisi, serta kearifan lokal yang terkandung di dalamnya tetap hidup, relevan dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Lebih lanjut dia menyampaikan, pelestarian dan pengembangan budaya Betawi menjadi fondasi penting dalam menyongsong Jakarta sebagai kota global.
"Bagaimana kebudayaan Betawi bisa menjadi tuan rumah di Jakarta dan kita terus mendorong pemajuan Budaya Betawi tidak hanya di taraf nasional, tapi juga internasional," katanya.