c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

13 Januari 2025

14:01 WIB

Pemprov Jatim Rekomendasikan Revitalisasi Situs-situs Majapahit

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan rekomendasi kepada Kementerian Kebudayaan untuk lebih memperkuat perlindungan situs bersejarah, termasuk peninggalan Majapahit di Trowulan. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Pemprov Jatim Rekomendasikan Revitalisasi Situs-situs Majapahit</p>
<p id="isPasted">Pemprov Jatim Rekomendasikan Revitalisasi Situs-situs Majapahit</p>

Situs Budaya Trowulan. Foto: indonesia.go.id/Situsbudaya

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa memberikan rekomendasi kepada Kementerian Kebudayaan, untuk melakukan revitalisasi situs-situs Majapahit serta bersejarah lainnya. Secara spesifik disebutkan untuk penguatan pelestarian dan pengembangan area Majapahit di Trowulan.

Khofifah menekankan bahwa Majapahit bukan hanya bagian dari sejarah Jawa Timur, tetapi juga memiliki peran penting dalam membangun wawasan Nusantara dan kebersatuan Indonesia.

"Majapahit adalah kekayaan budaya dan sejarah yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Perspektif Majapahit tentang kebersatuan dalam keberagaman seperti dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, adalah warisan nilai yang sangat berharga. Pulau-pulau di Indonesia bukanlah pemisah, tetapi penghubung yang memperkuat Nusantara," katanya, dikutip dari Antara, Senin (13/1).

Menurutnya, diperlukan kebijakan yang seimbang antara perlindungan situs purbakala dan pengembangan kawasan sebagai pusat pembelajaran budaya nasional.

"Menurut saya akan menjadi rekomendasi kita kepada Pak Wamen hari ini untuk diteruskan ke Bapak Menteri (Kebudayaan), bahkan mungkin sampai ke Menko sampai ke Bapak Presiden supaya konsep pengembangan area Majapahit di Trowulan bisa mendapatkan penguatan," ujar Khofifah.

Selain itu, juga terkait Gunung Penanggungan. Di sana banyak peninggalan budaya sejarah di Jawa Timur. Akan tetapi, untuk bisa membangun kawasan sejarah tersebut memang harus banyak berurusan dengan situs-situs.

"Jadi, kami kesulitan untuk mendapatkan izin dimulai dari titik mana situs yang harus tetap kita proteksi, bagaimana warisan kepurbakalaan kita juga harus terproteksi, ini akan menjadi referensi pembelajaran nasional," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha mangatakan, pihaknya menyambut baik rekomendasi revitalisasi jejak peninggalan Majapahit.

"Diskusi kami sangat produktif, terutama mengenai kekayaan budaya dan sejarah Majapahit. Kami juga membahas rencana mengundang diskusi dengan Syekh Assayyid Prof Dr Muhammad Fadhil Al- Jailani, untuk menjabarkan terkait manuskrip dan teori tentang masuknya Islam ke Indonesia," ujarnya.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengintegrasikan kekayaan budaya Jawa Timur, khususnya peninggalan Majapahit, ke dalam program nasional yang mendukung pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar