17 Juni 2025
13:28 WIB
Pekerja Mogok, Museum Louvre Di Perancis Hadapi Beban Overtourism
Museum ditutup imbas mogok kerja para staf museum. Mereka memprotes kurangnya sumber daya museum dalam menghadapi beban pariwisata yang berlebihan.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Museum Louvre di Paris, Perancis. Sumber foto: Louvre.
JAKARTA - Para pekerja di Museum Louvre, Perancis melakukan aksi mogok untuk memprotes kondisi overstourism di tempat tersebut. Mereka menyoroti kondisi kerja berlebihan yang dialami staf di museum museum yang paling banyak dikunjungi di dunia itu.
Louvre yang sejak lama telah menjadi tujuan wisatawan dari seluruh dunia tutup pada hari Senin (16/6) setelah para pekerja menolak bekerja spontan. Museum ini tutup hampir sepanjang hari Senin ketika para staf melakukan pemogokan karena frustrasi dengan kondisi wisata yang berlebihan di tempat yang menurut mereka juga "rapuh" tersebut.
Akibatnya, ribuan pengunjung terlantar di luar museum sambil memegang tiket di tangan mereka masing-masing. Pelayanan museum terhenti karena petugas galeri, agen tiket, dan petugas keamanan menolak untuk kembali bertugas sebagai langkah protes atas kerumunan berlebihan di museum serta kekurangan staf yang kronis, menurut laporan France 24.
Penutupan Louvre merupakan peristiwa langka. Selama ini, museum ini hampir tak pernah tutup, menampung puluhan ribu pengunjung setiap harinya. Museum ini telah menjadi ikon penanda pariwisata global, namun kini terbebani oleh popularitasnya sendiri terkait overtourism.
Pemogokan pekerja terjadi hanya beberapa bulan setelah Presiden Emmanuel Macron meluncurkan rencana jangka panjang selama satu dekade untuk menyelamatkan Louvre dari masalah-masalah yang belakangan mencolok. Mulai dari ancaman kenaikan suhu hingga kebocoran air pada bangunan museum, kekurangan infrastruktur mutakhir, serta kunjungan berlebihan.
Louvre adalah museum paling populer di dunia, terutama dikenal karena menyimpan potret Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Potret legendaris dari abad ke-16 itu menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan dari berbagai negara.
Rencana renovasi Macron, yang dijuluki "Louvre New Renaissance," menjanjikan solusi, termasuk lukisan Mona Lisa direncanakan akan mendapatkan ruang baru dengan pintu masuk di dekat Sungai Seine.
Namun begitu, banyak pihak yang menyangksikan dampak renovasi nantinya untuk menyelesaikan permasalahan Louvre secara menyeluruh. Para pekerja juga menyoroti subsidi operasional tahunan Louvre dari negara Prancis yang terus menyusut dalam dua dekade terakhir.
Museum Louvre dalam beberapa tahun terakhir menghadapi kondisi overtourism. Museum ini menampung 8,7 juta pengunjung tahun lalu, lebih dari dua kali lipat dari kapasitas yang dapat ditampung oleh infrastrukturnya. Pihak museum telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengatasi itu, termasuk di antaranya menerapkan batas harian 30.000 pengunjung per hari.
Dalam sebuah memo yang bocor ke publij, Presiden Louvre Laurence des Cars memperingatkan kepada pemerintah bahwa beberapa bagian bangunan Louvre "tidak lagi kedap air" dan bahwa kebutuhan dasar pengunjung seperti makanan, toilet, papan tanda yang ada saat ini pun jauh di bawah standar internasional.