c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

27 Desember 2024

17:23 WIB

Pasien Disfungsi Ereksi Tak Bisa Punya Keturunan, Benarkah?

Karena sulit mencapai atau mempertahankan ereksi, banyak pasien disfungsi ereksi khawatir tidak bisa memiliki keturunan secara alami. Namun, benarkah demikian?

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Pasien Disfungsi Ereksi Tak Bisa Punya Keturunan, Benarkah?</p>
<p>Pasien Disfungsi Ereksi Tak Bisa Punya Keturunan, Benarkah?</p>

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock

JAKARTA - Disfungsi ereksi adalah kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Disfungsi ereksi sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari bawaan penyakit seperti diabetes melitus dan hipertensi, masalah psikis seperti stres, sampai gaya hidup tidak sehat, semisal pola makan tidak teratur, konsumsi alkohol, merokok, kurang olahraga, sampai tidur malam.

Karena sulit mencapai atau mempertahankan ereksi, banyak pasien disfungsi ereksi khawatir tidak bisa memiliki keturunan secara alami. Namun, benarkah demikian? Spesialis andrologi Eka Hospital BSD dr. Christian Christopher Sunnu mengatakan sebenarnya pasien disfungsi ereksi bisa tetap hamil secara alami loh.

"Pasien disfungsi ereksi bisa hamil alami, asalkan jika diobati sehingga masalah disfungsi ereksinya ini bisa teratasi. Kalau tidak berhasil dan usia istri di atas 35 tahun, mau tidak mau harus inseminasi buatan dan IVF (in vitro fertilization, atau bayi tabung)," kata dr. Sunnu dalam diskusi media beberapa waktu lalu.

Pada pasien disfungsi ereksi, biasanya pasien akan diminta untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu, dengan mengontrol tekanan darah, mengurangi asupan gula, kolesterol, berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, sebelum diberikan obat-obatan pendukung. Apabila pasien memiliki penyakit penyerta yang menyebabkan disfungsi ereksi, dokter juga akan menganjurkan untuk tetap mengonsumsi obat-obatan tersebut.

"Pemberian PDE-5 inhibitor untuk meningkatkan aliran darah ke penis secara sementara agar bisa ereksi juga bisa diberikan apabila perubahan gaya hidup tidak berhasil. Obat-obatannya seperti viagra, tetapi lebih baik karena tidak membuat jantung berdebar dan keras tahan lama sehingga pasien lebih mudah ereksi," timpal dr. Sunnu.

Kendati begitu, dia menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan membeli obat-obatan untuk disfungsi ereksi. Pasalnya, obat-obatan tersebut banyak yang palsu dan dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Alih-alih masalah disfungsi ereksi teratasi, permasalahan kesehatan lain malah bisa timbul. Untuk itu, jika mengalami disfungsi ereksi dan ingin memiliki keturunan secara alami, segera konsultasikan diri dengan dokter spesialis andrologi dan ginekologi supaya masalah yang dialami bisa ditangani dengan baik.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar