c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

25 Oktober 2025

12:18 WIB

Pasien Diabetes Terpapar Mikroplastik Lebih Berisiko Kena Stroke

Mikroplastik yang berukuran lebih kecil bahkan bisa ke dalam pembuluh darah dan mengakibatkan perlukaan. Hal ini meningkatkan risiko penderita diabetes terkena stroke. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Pasien Diabetes Terpapar Mikroplastik Lebih Berisiko Kena Stroke</p>
<p>Pasien Diabetes Terpapar Mikroplastik Lebih Berisiko Kena Stroke</p>

Relawan mengidentifikasi sampel sampah plastik di pesisir pantai Teluk Palu, Palu, Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Basri Marzuki.

JAKARTA - Adanya temuan mikroplastik dalam air hujan di wilayah Jakarta menjadi hal yang cukup mengagetkan. Bukan hanya diharap lebih waspada, hal penting lain yang perlu dilakukan adalah mengubah kebiasaan hidup yang lebih bersahabat dengan alam. 

Bagi kesehatan, fakta ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh tentu menyebabkan masalah di kemudian hari. Bahkan, mikroplastik yang masuk ke pembuluh darah pada pasien diabetes berisiko terkena stroke.

"Ketika ada orang dengan diabetes juga merokok, ditambah juga (terpapar) mikroplastik maka risiko terjadinya serangan jantung dan serangan stroke bisa meningkat," kata Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/10).

Mikroplastik yang berasal dari degradasi limbah plastik termasuk serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban serta sisa pembakaran sampah plastik, berukuran bahkan bisa lebih kecil dari debu dan bakteri.

Rahmat menyampaikan, ketika masuk ke dalam organ tubuh, mikroplastik akan menimbulkan peradangan atau perlukaan di organ tersebut. Bila peradangan terjadi di saluran pernapasan, misalnya, maka menyebabkan masalah kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan lainnya.

Mikroplastik yang berukuran lebih kecil bahkan bisa ke dalam pembuluh darah dan mengakibatkan perlukaan di sana.

"Apalagi kalau perlukaannya di jantung, di otak, efeknya bisa serangan jantung maupun stroke. Tapi hal ini menjadi faktor risiko, bukan serta-merta mikroplastik ini menjadi agen tunggal penyebab penyakitnya," kata Rahmat.

Sementara pasien diabetes sebenarnya sudah berisiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan orang tanpa diabetes, karena kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah.

Rahmat mengatakan efek mikroplastik bagi kesehatan membutuhkan waktu bertahun-tahun atau tak seketika dialami mereka yang terpapar.

Mikroplastik menjadi bahan perbincangan berbagai kalangan belakangan ini, seiring publikasi hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik.

Penelitian yang sebenarnya dilakukan pada tahun 2022 itu menunjukkan mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di ibu kota terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar