16 September 2025
11:39 WIB
Pasar Mainan Jepang Tetap Tumbuh Berkat Penggemar Usia Dewasa
Mainan menjadi pilihan yang terjangkau bagi orang dewasa, pasalnya biaya untuk hobi dan hiburan di Jepang telah melonjak.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi Tamagotchi Paradise. (ANTARA/tamagotchi-official.com).
JAKARTA - Pasar mainan Jepang mengalami tren permintaan yang positif meski negara itu dilanda penurunan angka kelahiran anak. Selidik punya selidik, peningkatan itu rupanya didorong oleh permintaan dari orang dewasa.
Menurut siaran Kyodo yang dilansir dari Antara pada Selasa (16/9), masyarakat Jepang kini telah memiliki cara pandang baru tentang mainan. Terutama sejak beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang dewasa menempatkan berbagai produk mainan sebagai salah satu media hiburan mereka.
"Citra konvensional mainan hanya untuk anak-anak telah mulai berubah, karena mainan telah menjadi hiburan bagi orang dewasa dan sarana ekspresi diri bagi mereka dalam beberapa tahun terakhir," kata Ekonomi Institut Penelitian Meiji Yasuda, Satsuki Kimura.
Adapun pasar mainan Jepang tumbuh 7,9 persen pada 2024 dari tahun sebelumnya menjadi 1,1 triliun yen atau sekitar Rp122,571 triliun (asumsi kurs per yen Rp111,47). Jenis mainan yang kini populer di antaranya kartu (trading cards), suvenir karakter dari intellectual property (IP) tertentu. Dua jenis mainan itu tumbuh sebesar 36 persen dari 10 tahun yang lalu, menurut Asosiasi Mainan Jepang.
Mainan lainnya yakni Tamagotchi asli yang merupakan permainan video berbentuk telur kecil dan boneka binatang yang populer di kalangan orang dewasa di Jepang dan wisatawan asing.
Baca juga: Tamagotchi, Mainan Legendaris Yang Terus Berevolusi
Kemudian pengeluaran orang dewasa untuk mainan pun meningkat khususnya untuk pasangan yang berkeluarga tanpa anak dengan pengeluaran meningkat 3,5 lipat menjadi 14.498 yen dari 2014. Angka itu meningkat dari 12.367 yen yang dibelanjakan rumah tangga dengan banyak anggota keluarga termasuk yang memiliki satu anak.
Kimura menambahkan bahwa mainan menjadi pilihan yang terjangkau bagi orang dewasa, pasalnya biaya untuk hobi dan hiburan di Jepang telah melonjak.
Sementara media sosial kini dimanfaatkan bagi perusahaan produsen mainan untuk mempromosikan produk, serta menjadi platform pengguna untuk berkomunikasi dan pelanggan memamerkan foto berjalan-jalan dengan boneka binatang.
"Tren ini menunjukkan bagaimana konsumen menemukan nilai bukan hanya pada objeknya, tetapi juga pada pengalaman atau hubungan dengan orang lain," tutup Kimura.