16 Juni 2025
10:52 WIB
Parents Jangan Egois, Biarkan Anak Berkembang Sesuai Bakatnya
Setiap anak punya minat dan bakat yang berbeda-beda. Karenanya, penting bagi orang tua untuk memberikan pendampingan sesuai dengan talenta mereka.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Ilustrasi ibu muslim saat mengajarkan anaknya. Shutterstock/Manop Boonpeng
JAKARTA - Setiap anak terlahir unik dengan bakat dan ketertarikan yang berbeda. Ada yang senang menggambar sejak usia dini, ada pula yang asyik memainkan alat musik, berlari di lapangan, menari, atau bahkan merancang sesuatu dari mainan sederhana.
Masa kanak-kanak adalah fase awal eksplorasi diri dan di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting dalam mendampingi anak mengenali dan menumbuhkan minatnya. Psikolog Anak dan Keluarga, Anggiastri H. Utami, menekankan bahwa pendampingan orang tua harus dilakukan dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan maupun ekspektasi berlebih.
"Minat anak harus dikenali terlebih dahulu, bukan ditentukan. Kita bisa mulai dengan memperhatikan apa yang membuat mereka tampak begitu bersemangat,” ujar Anggiastri kepada Validnews.
Menurutnya, ekspresi antusiasme anak seperti tidak sabar menunggu kelas menggambar dimulai, betah berlama-lama bermain piano, atau rela bangun pagi demi latihan sepak bola adalah petunjuk alami yang patut dicermati. Dari sanalah orang tua bisa mulai membaca arah minat anak dan mencari cara mendukungnya.
Namun, mengenali saja tidak cukup. Orang tua juga disarankan memberikan anak ruang untuk bereksplorasi lebih luas.
"Beri kesempatan untuk mencoba berbagai hal yang masih berhubungan dengan minatnya. Jangan takut anak berpindah-pindah minat di awal, itu bagian dari proses pencarian diri mereka,” tuturnya.
Meski minat anak bisa berubah-ubah seiring waktu, orang tua tetap disarankan untuk memberi dukungan. Proses ini dapat memperluas wawasan dan pengalaman anak, serta membantu mereka membangun rasa percaya diri dalam menemukan apa yang benar-benar mereka cintai.
Meski begitu, semangat bereksplorasi tetap perlu diimbangi dengan disiplin dan tanggung jawab. Menurut Anggiastri, penting bagi anak untuk mulai mengenal struktur dan rutinitas sejak dini.
"Tanamkan disiplin dan rasa tanggung jawab dengan membuat jadwal latihan yang realistis dan konsisten. Tapi pastikan jadwal itu tidak membebani, sehingga tidak mengganggu waktu belajar atau istirahatnya,” jelasnya.
Terakhir, ia mengingatkan bahwa dukungan emosional dari orang tua merupakan fondasi utama dalam perkembangan minat anak. Pengakuan atas setiap usaha dan pencapaian, sekecil apa pun, memberi dampak besar bagi motivasi anak.
"Anak butuh merasa dihargai. Saat mereka melihat bahwa orang tua turut bangga dan bahagia ataa kemajuan yang mereka buat, itu akan memperkuat semangat mereka,” pungkasnya.