c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

03 Agustus 2023

13:02 WIB

Para Seniman Diajak Ciptakan Roh Seni Dan Budaya Di IKN

Cities are the people, not the buildings

Para Seniman Diajak Ciptakan Roh Seni Dan Budaya Di IKN
Para Seniman Diajak Ciptakan Roh Seni Dan Budaya Di IKN
Proyek pembangunan Istana Presiden di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Antara Foto/Fakhri H

JAKARTA – Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajak para seniman dari berbagai daerah di Indonesia, untuk bersama-sama menciptakan roh seni dan budaya di Ibu Kota Negara (IKN).

"Bagaimana nantinya Nusantara diisi rohnya, sebuah kota harus memiliki roh. Kalau tidak, nanti garing," kata Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dalam membuka acara Diskusi Publik bertajuk Membangun Ekosistem Seni dan Budaya di IKN di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (3/8).

Bambang mengatakan, pembangunan seni dan budaya di IKN selaras dengan pesan Presiden Joko Widodo yang menginginkan pembangunan IKN melulu soal pembangunan infrastruktur. Namun juga harus sesuai dengan Visi Indonesia 2045 yang mencakup seni dan budaya.

Dia menyebutkan identitas sebuah negara dimulai dari identitas ibukotanya, termasuk dalam segi budayanya. Menjelaskan hal tersebut, ia mengutip perkataan seniman asal Inggris William Shakespeare.

"Cities are the people, not the buildings. Supaya sebuah kota itu dinamis dan enak buat nongkrong," ujarnya.

Mendukung hal tersebut, Bambang mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana pembangunan teater dan museum di IKN. Tidak hanya museum yang berbicara soal sejarah, kata dia, museum yang akan dibangun juga berbicara soal masa depan, seperti halnya Museum of The Future di Dubai, Uni Emirat Arab.
 
"Hal itu untuk mewujudkan Nusantara yang tidak hanya livable (dapat digunakan untuk hidup), namun juga lovable (dapat dicintai)," tuturnya.

Oleh karena itu, Bambang menyatakan, pihaknya terbuka terhadap siapapun yang ingin berkontribusi dalam membangun seni dan budaya di IKN.

Dia berharap Nusantara dapat menjadi kota kolaborasi people (orang-orang hebat), nature (alam yang indah), dan culture (kultur seni dan budaya yang kaya). "Nusantara adalah kita, Kita adalah Nusantara," kata Bambang.

Kota Berbasis Hutan
Sebelumnya, terkait dengan pariwisata, Bambang mengatakan, pariwisata di IKN mengarah ke konsep kota berbasis hutan yang berkelanjutan (sustainable forest city).

“Jadi IKN kita kembangkan adalah sustainable forest city, yang menarik memang meskipun empat kali lebih besar dari Jakarta yakni seluas 256.000 hektare, tapi yang dibangun hanya 25% (menjadi kota), 65 persen dari total luas berupa hutan tropis,” ujar Bambang dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (31/7).
 
Dengan demikian, pihaknya ingin pariwisata serta pembangunan di IKN menjadi sebuah kombinasi yang tepat antara masyarakat, alam dan budaya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Nusantara Alimuddin mengatakan, 65% lahan IKN akan dikembalikan menjadi hutan. Sehingga masyarakat nantinya bisa hidup berdampingan dengan flora dan fauna,bahkan bisa menjadi daya tarik wisata.
 
“Kita punya kawasan 65% dari 256.000 hektare itu akan dihutankan kembali menjadi hutan seperti tahun 1970-1980 an, kita berdampingan dengan flora fauna. Tidak ada kawasan yang kita hilangkan justru dengan penghutanan kembali akan menjadi ekowisata unik,” ujarnya.
 
Ali juga menegaskan, dengan adanya pembangunan di IKN, lahan yang ada justru tidak akan berkurang dan merusak ekosistem. Sebaliknya pembangunan ini justru menjadi tempat wisata yang berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia, dengan konsep ekowisata atau pariwisata ramah lingkungan.
 
Ke depan, lanjut dia, wisata yang ada di Kalimantan Timur tidak hanya di IKN, namun akan menghubungkan ke berbagai destinasi wisata lainnya seperti desa budaya Dayak Penyah, destinasi wisata di Tenggarong hingga wisata bahari di Pulau Derawan melalui jalur tol yang telah dibangun di Samarinda.
 
Di sisi lain, Ali juga menuturkan, OIKN juga telah membina 350 UMKM yang ada sehingga beberapa diantaranya telah masuk ke e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar