c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

07 Juni 2024

12:12 WIB

Pantai Indah Kapuk Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Medis

Rencana pengembangan wisata medis di PIK diharapkan dapat menarik kunjungan 20 juta wisatawan.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

<p>Pantai Indah Kapuk Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Medis</p>
<p>Pantai Indah Kapuk Dikembangkan Jadi Kawasan Wisata Medis</p>

Pemandangan sibuk kawasan PIK. Shutterstock/Okim Komariah Dahlan

JAKARTA - Pantai Indah Kapuk (PIK) saat ini memang jadi area di sisi utara Jakarta yang sedang gencar dikembangkan sebagai destinasi wisata perkotaan. Terbaru, area yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada bulan Maret kemarin tersebut, juga akan dikembangkan menjadi kawasan wisata medis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam forum International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, yang berlangsung di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara.

Dalam merealisasikan rencana tersebut, Sandi menyebutkan pemerintah akan memanfaatkan rumah sakit yang sudah dibangun dan tersedia di kawasan PIK dan mengupayakan menambah rumah sakit lebih banyak.

"Kita akan memanfaatkan yang ada tetapi kita akan mengupayakan membangun rumah sakit lebih banyak di PIK," ujarnya.

Meski belum mengungkap lebih jauh soal gambaran rencana jangka panjang terlebih investor yang tertarik terhadap proyek ini, namun Sandi memastikan dirinya optimis bahwa rencana wisata medis di PIK akan menarik 20 juta wisatawan.

"Dibutuhkan fasilitas dukungan yang lebih besar. Target kita mungkin US$ 20-30 miliar secara keseluruhan bisa terinvestasikan di ekosistem pariwisata," beber Sandi.

Lebih jauh, Sandi juga menjelaskan jika upaya mengembangkan kawasan wisata medis di PIK juga bertujuan untuk menekan hilangnya pendapatan negara hingga ratusan triliun, lantaran masih banyaknya masyarakat yang lebih memiliki berobat sekaligus berwisata ke luar negeri, terlebih negara tetangga.

"PIK akan menyediakan wisata medis karena tadi Wamenkes bilang Rp167 triliun itu banyak dihabiskan warga Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri," tambahnya.

Rencananya, standar rumah sakit dan lingkungan wisata kesehatan ini juga akan mempertimbangkan kawasan serupa yang berada di KEK Sanur, Bali.

"Kita lihat apa spesialisasinya menyerupai yang ada di KEK Sanur tetapi banyak permintaan itu di tiga layanan utama yang kita memiliki keunggulan. Seperti layanan yang sudah teridentifikasi dalam pilar health tourism Indonesia," imbuh Sandi lagi.

Tak sampai di situ, Sandi juga memastikan jika selain wisata medis, PIK yang telah ditetapkan sebagai kawasan PSN tetap akan berfokus pada pengembangan wisata alam, musik, dan belanja.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar