c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

28 November 2024

11:26 WIB

Pahami Pentingnya Sarapan Lemak Bagi Perempuan

Perempuan lebih diuntungkan dengan sarapan kaya lemak jika dikaitkan dengan proses metabolisme. Perempuan mampu menyimpan lebih banyak lemak, namun juga lebih efektif membakar lemak.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Pahami Pentingnya Sarapan Lemak Bagi Perempuan</p>
<p>Pahami Pentingnya Sarapan Lemak Bagi Perempuan</p>

Ilustrasi menu sarapan. Freepik

JAKARTA - Sarapan punya peran penting untuk mengawali hari, sebagai pondasi energi dalam menjalani aktivitas. Meski tidak ada aturan baku atas apa yang harus dikonsumsi saat sarapan, asupan bergizi jadi poin yang harus diperhatikan.

Sebuah hasil studi yang dipimpin oleh para peneliti dari University of Waterloo, Kanada menunjukkan, pria dan wanita sebaiknya memiliki menu sarapan yang berbeda. Disarankan pria mengonsumsi sarapan kaya karbohidrat, sementara perempuan lebih diuntungkan dengan sarapan kaya lemak.

Dikutip dari The Hindustan Times, memilih makanan yang sesuai dengan metabolisme tubuh sangat penting untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal. Studi ini dilakukan dengan menggunakan model matematika yang dikembangkan peneliti untuk memahami respons metabolik pria dan perempuan terhadap berbagai pilihan makanan.

Hasilnya menunjukkan bahwa pria lebih bergantung pada metabolisme karbohidrat untuk mendukung kesehatannya, sementara perempuan sangat bergantung pada lipid, asam lemak. Perbedaan metabolisme itu dapat memengaruhi respons metabolik serta risiko penyakit.

Peneliti utama studi ini, Anita T. Layton yang merupakan ketua riset di bidang Matematika Biologi dan Kedokteran, serta profesor di Applied Mathematics, Computer Science, Pharmacy, dan Biology di University of Waterloo, dalam wawancaranya dengan Medical News Today menyebutkan, pengetahuan yang ada saat ini tampaknya menghadirkan paradoks.

"Perempuan cenderung menyimpan lebih banyak lemak dibandingkan pria selama periode absorptif, tetapi menunjukkan tingkat pembakaran lemak yang jauh lebih tinggi selama periode post-absorptif," ujarnya, dikutip dari Antara.

"Model kami dapat memberikan panduan rekomendasi diet khusus berdasarkan jenis kelamin yang dioptimalkan untuk kesehatan metabolik, sekaligus mencegah komplikasi seperti hiperglikemia atau hipoglikemia setelah makan. Simulasi dapat dilakukan untuk melihat respons tubuh tertentu terhadap berbagai komposisi makanan," ungkap Layton.

Layton menjelaskan, perempuan mampu menyimpan lebih banyak lemak dibandingkan pria, tetapi mereka juga lebih efektif membakar lemak setelah berolahraga dan mencerna lemak setelah makan.

Hal ini dipengaruhi oleh kadar estrogen dalam tubuh. Saat perempuan mengalami kehamilan dan menyusui, terjadi perubahan besar dalam tubuh mereka, yang kemudian memengaruhi kompleksitas metabolisme mereka.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar