c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

27 September 2025

08:00 WIB

Osteoartritis Faktor Dominan Penyebab Nyeri Panggul

Osteoartritis menjadi faktor yang paling sering menyebabkan seseorang mengalami nyeri panggul. Usia, obesitas hingga cedera pada sendi merupakan faktor risiko Osteoartritis.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Osteoartritis Faktor Dominan Penyebab Nyeri Panggul</p>
<p id="isPasted">Osteoartritis Faktor Dominan Penyebab Nyeri Panggul</p>

Ilustrasi wanita mengalami nyeri panggul. Foto: Freepik.

JAKARTA - Nyeri panggul merupakan kondisi yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidup seseorang, karena panggul berfungsi sebagai penopang utama saat berdiri, berjalan, duduk, dan menghubungkan tubuh bagian atas dan bawah supaya bisa bergerak dengan seimbang.

Diungkapkan oleh spesialis ortopedi RS Pondok Indah, dr. William Chandra, osteoartritis menjadi faktor yang dominan dari nyeri panggul. Osteoartritis sendiri merupakan kondisi degeneratif yang terjadi akibat kerusakan kartilago dan penipisan tulang rawan.

Tulang rawan adalah jaringan halus dan licin yang melapisi ujung tulang di dalam sendi, berfungsi sebagai bantalan dan mengurangi gesekan saat bergerak. Seiring berjalannya waktu, tulang rawan dapat menipis dan kehilangan elastisitasnya sehingga terjadi pengapuran dan menyebabkan nyeri saat beraktivitas.

"Osteoartritis atau pengapuran adalah penyebab paling sering nyeri panggul, kejadiannya sekitar 15%. Gejalanya mulai dari bengkak pada sendi di depan selangkangan atau lipatan paha, nyeri sendi dan kekakuan, terbatasnya pada gerakan tertentu seperti duduk bersila dan jongkok, hingga kesulitan saat berjalan," jelas dr. William.

Beberapa kondisi seperti usia di atas 40 tahun, berat badan berlebih atau obesitas, memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami osteoartritis, hingga mengalami cedera pada sendi, menjadi faktor risiko terjadinya osteoartritis. Penyakit ini sendiri bisa diatasi dengan total hip replacement atau mengganti dan membentuk sendi panggul yang sudah rusak dengan yang baru.

"Namun prosedur ini biasanya dilakukan setelah perawatan konvensional seperti mengurangi berat badan untuk pasien dengan berat badan lebih atau obesitas, konsumsi obat anti radang, fisioterapi, injeksi pelumas dan anti radang, sudah tidak mempan lagi. Jadi tidak semua osteoartritis langsung dilakukan total hip replacement," lanjut dr. William.

Setelah menjalani operasi penggantian sendi panggul, pasien pun dapat beraktivitas seperti biasa meskipun dalam beberapa hari perlu menggunakan alat bantu dan bertahap. Dengan demikian, permasalahan sendi panggul yang terjadi akibat osteoartritis pun bisa teratasi dan kualitas hidup pasien pulih kembali.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar