10 September 2021
19:05 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Perubahan iklim yang terjadi saat ini semakin menjadi nyata. Permukaan es kutub yang mencair, hujan di Greenland, kebakaran hutan yang dipicu akibat suhu terlalu panas, serta banjir besar yang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi di beberapa negara. Permasalahan perubahan iklim umumnya ditengarai oleh emisi gas karbon yang naik ke atmosfer sehingga membuat Bumi menghangat.
Untuk itu, beberapa peneliti di Islandia dan Swiss pun menciptakan sebuah alat raksasa yang bernama Orca. Alat ini terbuat dari dua kotak raksasa seperti kontainer barang yang didesain untuk menyedot karbon dioksida dari udara dan mengubahnya menjadi batu.
Direncanakan, alat yang dibuat oleh Climeworks dan Carbfix ini mampu menyedot 4.000 ton karbon dioksida dari udara setiap tahunnya. Berdasarkan catatan US Environmental Protection Agency, angka tersebut setara dengan emisi gas karbon yang dikeluarkan dari 870 mobil.
Bagaimana Orca bekerja?
Dikutip dari The Guardian, alat tersebut menggunakan kipas untuk menarik udara ke dalam mesin pengumpul yang mempunyai bahan penyaring di dalamnya. Ketika penyaring telah dipenuhi oleh karbon dioksida, maka mesin pengumpul akan menutup temperatur di dalam akan dinaikkan sehingga karbon dioksida terpisah dari penyaring.
Setelahnya, karbon dioksida dicampur dengan air lalu dimasukkan ke tanah sedalam 1.000 meter di dekat batu basal untuk di-mineralisasi menjadi batu.
Adanya mesin penangkap karbon dan penyimpanan ini dipercaya menjadi salah satu alat yang efektif untuk mengatasi perubahan iklim.
Sayangnya, beberapa kritik datang kalau alat tersebut sangatlah mahal dan membutuhkan waktu hingga beberapa dekade agar dapat beroperasi secara maksimal. Dilansir dari Bloomberg, Orca sendiri membutuhkan US$15 juta untuk dibuat, termasuk konstruksi, lokasi pengembangan, dan penyimpanan karbon untuk di-mineralisasi.
Kekhawatiran lainnya adalah karbon dioksida 'bocor' dalam tanah dan dapat memicu terjadinya gempa Bumi. Namun, pihak peneliti telah mengatasinya karena karbon dioksida yang diinjeksikan telah dicampur dengan air sehingga berbentuk cairan, bukan lagi gas. Jadi Orca bisa saja menjadi harapan masa depan guna mengatasi perubahan iklim untuk Bumi yang lebih layak huni.