c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

20 Mei 2024

11:08 WIB

Okupansi Hotel Di Nusa Dua Capai 100% Berkat WWF

Pengaruh yang sama juga terjadi pada hotel-hotel di luar kawasan seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, juga Ubud.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Okupansi Hotel Di Nusa Dua Capai 100% Berkat WWF</p>
<p>Okupansi Hotel Di Nusa Dua Capai 100% Berkat WWF</p>

Wisatawan asing melintas di samping baliho World Water Forum ke-10 di kawasan Nusa Dua, Bali, Jumat (17/5/2024). Antara Foto/Nova Wahyudi

JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 saat ini tengah berlangsung hingga tanggal 25 Mei mendatang. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, perhelatan event internasional ini berhasil memberikan pengaruh positif terhadap industri pariwisata.

Semenjak berdatangannya para delegasi mulai Kamis (16/5), berbagai kegiatan wisata memang telah dilakukan. Seperti yang diketahui, Menparekraf sendiri menyiapkan program kunjungan wisata bagi para delegasi ke sejumlah wilayah seperti Desa Jatuluwih dan destinasi lainnya.

Di saat bersamaan, dampak lain yang juga terasa dari gelaran WWF terlihat di sektor akomodasi di mana tingkat okupansi hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua, sangat tinggi. 

Bukan tanpa alasan, diketahui jika WWF kali ini akan dihadiri oleh kepala negara atau kepala pemerintahan lebih dari 30 negara undangan dan organisasi internasional. Sehingga secara keseluruhan, setidaknya ada lebih dari 50 ribu peserta atau tamu yang berkunjung ke Bali. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengungkap, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh angka 100%. 

Angka tersebut meningkat, di mana per hari Sabtu (18/5), tingkat okupansi dikabarkan masih berada di kisaran 95%.

Lantaran sudah terpesan penuh, bahkan ada sejumlah delegasi WWF yang akhirnya mendapat penginapan cukup jauh dari lokasi acara di Nusa Dua. Kondisi ini yang kemudian juga berdampak dari segi okupnasi terhadap hotel-hotel di luar kawasan utama acara seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, juga Ubud. 

"Hal ini juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran," ujar Rai, dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Lebih detail, Rai mengungkap jika untuk hotel di area sekitar seperti Jimbaran, Kuta, Legian, Canggu, Sanur, dan Ubud, tingkat huniannya diperkirakan mencapai sekitar 75%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar