c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

21 Maret 2025

17:15 WIB

Oksigen Ditemukan Di Gugus Galaksi Terjauh Yang Dikenali Saat Ini

Jarak galaksi JADES-GS-z14-0 yang sangat jauh pun membuat komposisi oksigen di sana menjadi yang tertua yang dikenali manusia.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Oksigen Ditemukan Di Gugus Galaksi Terjauh Yang Dikenali Saat Ini</p>
<p>Oksigen Ditemukan Di Gugus Galaksi Terjauh Yang Dikenali Saat Ini</p>

Foto infra merah Galaksi JADES-GS-z14-0 yang ditangkap teleskop James Webb. Wikimedia/NASA

JAKARTA - Oksigen merupakan gas yang langka jika kita bicara lingkungan selain Bumi. Penemuan-penemuan kandungan oksigen di luar Bumi tentu akan menjadi topik menarik untuk siapa pun, karena oksigen sendiri merupakan fundamen kemungkinan adanya kehidupan.

Dua tim astronom yang berbeda telah mendeteksi oksigen di galaksi terjauh yang diketahui saat ini, JADES-GS-z14-0.

Dikutip dari Science Daily, penemuan ini dimungkinkan berkat susunan teleskop canggih Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili. Deteksi ini pun membuat para astronom memikirkan kembali seberapa cepat galaksi terbentuk di alam semesta awal.

Galaksi JADES-GS-z14-0 pun baru ditemukan tahun lalu, yakni sebuah galaksi terjauh yang berjarak 13,4 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Jika mengikuti teori Big Bang yang menghitung usia alam semesta kini sekitar 13,8 miliar tahun, maka cahaya yang ditangkap ALMA dari Jades-GS-z14-0 tahun lalu adalah visual galaksi saat masih sangat muda. Sebuah komposisi oksigen yang berusia sangat tua jika hari ini masih ada.

Bumi kita sendiri baru memiliki oksigen sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu dari sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Great Oxidation Event oleh organisme-organisme fotosintesis awal.

Galaksi biasanya memulai rentang hidup mereka dipenuhi bintang-bintang muda, yang sebagian besar terbuat dari unsur-unsur cahaya seperti hidrogen dan helium. Saat bintang berevolusi, mereka menciptakan unsur-unsur yang lebih berat seperti oksigen, yang tersebar melalui galaksi induknya setelah mereka mati.

Galaksi JADES-GS-z14-0 awalnya ditemukan dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, kemudian untuk memastikan jaraknya dari Bumi, ALMA membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengkonfirmasi.

[2] kata Associate Professor Rychard Bouwens, anggota tim di Observatorium Leiden. "Ini menunjukkan sinergi yang luar biasa antara ALMA dan JWST untuk mengungkapkan pembentukan dan evolusi galaksi pertama."

"Saya benar-benar terkejut dengan deteksi oksigen yang jelas di JADES-GS-z14-0. Ini menunjukkan galaksi dapat terbentuk lebih cepat setelah Big Bang daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hasil ini menunjukkan peran penting yang dimainkan ALMA dalam mengungkap kondisi di mana galaksi pertama di alam semesta kita terbentuk." kata Gergö Popping, seorang astronom European Southern Observatory (ESO) yang tidak mengambil bagian dalam penelitian ini. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar