c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 September 2021

11:35 WIB

Obat Atezolizumab Akhirnya Bisa Digunakan Pasien Kanker Hati

Sayangnya, hingga saat ini obat imunoterapi masih belum ditanggung oleh pemerintah dan tidak termasuk dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS)

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Obat Atezolizumab Akhirnya Bisa Digunakan Pasien Kanker Hati
Obat Atezolizumab Akhirnya Bisa Digunakan Pasien Kanker Hati
Ilustrasi kanker hati. Pexels/Anna Tarazevich

JAKARTA – Obat imunoterapi atezolizumab dengan kombinasi bevacizumab telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pengobatan pasien kanker hati. 

Obat ini dapat digunakan pada pasien kanker hati tipe karsinoma sel hati stadium lanjut atau yang tidak dapat dioperasi dan belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya.

Kanker hati merupakan salah satu kanker dengan penyebab kematian tertinggi di dunia. Menurut data Globocan 2020, jumlah kematian akibat kanker hati menempati posisi ketiga terbesar, setelah kanker paru dan kanker kolorektal.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus baru kanker hati mencapai lebih dari 21 ribu orang dan berada di urutan kelima penyakit kanker dengan jumlah kasus baru tertinggi.

Karsinoma sel hati adalah salah satu tipe kanker hati utama yang umum ditemukan dengan prognosis yang buruk. Di dunia terdapat sekitar 750 ribu orang per tahunnya yang didiagnosis karsinoma sel hati dan umumnya sudah berada di stadium lanjut. Sementara di Indonesia, insiden karsinoma sel hati mencapai 13,4 per 100 ribu penduduk.

Dengan disetujuinya obat imunoterapi atezolizumab dengan kombinasi bevacizumab, hal ini tentunya dapat membantu perbaikan kesehatan dan angka harapan hidup pasien kanker hati. 

Sebuah studi yang dirilis dari Journal of Clinical Oncology 2021 menemukan bahwa penggunaan atezolizumab yang dikombinasikan dengan bevacizumab meningkatkan angka kesintasan hingga 19,2 bulan.

Artinya, penggunaan obat imunoterapi ini 34% lebih baik dibandingkan dengan pengobatan standar dan dapat mencegah perburukan hingga 6,9 bulan. 

Perbaikan hasil pengobatan pun mencapai 35% lebih tinggi dari pengobatan standar yang ada saat ini. Jadi, selain memperoleh kesempatan harapan hidup yang baik, pasien juga dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas dengan profil keamanan obat yang dapat ditoleransi dengan baik.

"Dengan disetujuinya obat imunoterapi atezolizumab dengan kombinasi bevacizumab sebagai imunoterapi pertama untuk pengobatan pasien kanker hati tipe karsinoma sel hati stadium lanjut, diharapkan adanya perbaikan kesintasan pasien kanker hati yang lebih tinggi. Kami sangat berharap agar pengobatan baru ini dapat menjangkau pasien yang membutuhkan sehingga dapat menekan angka kematian akibat kanker hati," harap dokter spesialis gastroenterohepatologi DR. dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH dalam acara webinar kesehatan Roche, Selasa (28/9).

Sayangnya, hingga saat ini obat imunoterapi masih belum ditanggung oleh pemerintah dan tidak termasuk dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Penyebabnya diperkirakan karena mahalnya obat tersebut meskipun memiliki manfaat yang sangat baik untuk penderita kanker, termasuk pasien kanker hati.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar