c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

11 November 2021

08:00 WIB

Nussa, Laut Memanggilku, Penyalin Cahaya Raih Piala Citra

FFI tahun ini menjadi arena peneguhan potensi para sutradara, aktor, maupun aktris muda.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<i>Nussa, Laut Memanggilku, Penyalin Cahaya</i> Raih Piala Citra
<i>Nussa, Laut Memanggilku, Penyalin Cahaya</i> Raih Piala Citra
Sutradara Wregas Bhanuteja, para pemeran dan kru film “Penyalin Cahaya” menerima anugerah Piala Citra, Rabu (10/11). Sumber foto: YouTube Budaya Saya.

JAKARTA – Festival Film Indonesia (FFI) mengumumkan peraih Piala Citra tahun ini, pada Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021, Rabu (10/11). 

Sederet film terbaik diumumkan sebagai pemenang di berbagai kategori, mulai dari film animasi, dokumenter, hingga film cerita panjang.

Film Nussa produksi Visinema dan Little Giantz terpilih sebagai Film Animasi Panjang Terbaik. Film besutan sutradara Bony Wirasmono ini sebelumnya bersaing dengan dua film animasi dalam negeri yaitu Adit Sopo Jarwo The Movie dan Riki Rhino.

Kemenangan itu menambah apresiasi-apresiasi positif untuk Nussa, film animasi dalam negeri yang diproduksi dengan dukungan teknologi animasi berkelas internasional. Nussa akhir-akhir ini mendapat sambutan meriah dari penonton Indonesia, seiring dengan penayangannya di bioskop bulan lalu.

Di kategori lain, yaitu Film Cerita Pendek Terbaik, Laut Memanggilku keluar sebagai pemenang. Film karya sutradara Tumpal Tampubolon menyisihkan nominasi lainnya, di antaranya film Dear to Me, Kisah Cinta dari Barat, hingga Lika Liku Laki.

Kemenangan Laut Memanggilku ini tidak mengejutkan, dan mungkin juga telah diprediksi oleh banyak pengamat perfilman. Pasalnya, film ini sebelumnya juga telah mendulang prestasi, memenangi Sonje Award Busan International Film Festival 2021.

Adapun di skena pamungkas, Film Cerita Panjang Terbaik, pertarungan berkisar pada tujuh film Indonesia yang kesemuanya sangat potensial. Pertarungannya yaitu antara film Yuni, Cinta Bete, Ali & Ratu Ratu Queens, Preman, Penyalin Cahaya, dan Paranoia

Dewan Juri FFI 2021 menjatuhkan pilihan pada film Penyalin Cahaya, produksi  Rekata Studio dan Kaninga Pictures.

Penyalin Cahaya adalah salah satu film Indonesia yang sudah mendulang prestasi di luar negeri. Proyek debut film cerita panjang dari sutradara Wregas Bhanuteja ini sebelumnya menggelar premier di Busan International Film Festival 2021.

Kemenangan Penyalin Cahaya sepaket dengan kemenangan sang sutradara yang meraih Piala Citra kategori Sutradara Terbaik tahun ini. Wregas yang merupakan sutradara muda sebelumnya berada dalam satu arena bersama nama-nama kawakan, seperti Riri Riza, Roy Lolang, hingga Lucky Kuswandi.

Tak berhenti di situ, Penyalin Cahaya juga menjadi film dengan raihan Piala Citra terbanyak, memenangi total 12 kategori nominasi. Daftar kemenangan ini yakni Film Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik,

Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Lagu Tema Terbaik, Penata Busana Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, serta Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

FFI tahun ini sepertinya menjadi arena peneguhan potensi para sutradara, aktor maupun aktris muda. 

Wregas menjadi sutradara lewat film cerita panjang pertamanya. Lalu Chicco Kurniawan yang menyabet piala Pemeran Utama Pria Terbaik juga merupakan aktor muda. Begitupun sosok yang memenangi kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik, Arawinda Kirana, lewat film Yuni.

Pengabdian Seumur Hidup
FFI 2021 hadir dengan 27 kategori nominasi serta ditambah dengan Penghargaan Khusus Dewan Juri (dipimpin Garin Nugroho). Selain beberapa yang telah disebutkan, masih ada banyak film lain yang juga sukses membawa pulang Piala Citra di berbagai kategori.

FFI tahun ini juga menghadirkan kategori baru, yaitu Aktris Terfavorit Pilihan Penonton, Aktor Terfavorit Pilihan Penonton, serta Film Terfavorit Pilihan Penonton. Lalu ada Kritik Film, kategori yang hadir kembali di FFI setelah cukup lama ditiadakan.

Yang tak terlupakan, yaitu penghargaan spesial FFI 2021, anugrah Pengabdian Seumur Hidup untuk Film. Tahun ini, anugrah itu diberikan kepada sutradara sekaligus aktris senior Jajang C. Noer.

Sebagai informasi, gelaran Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021 yang digelar di  JCC Senayan, Jakarta,  turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. 

Presiden dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa suka citanya atas geliat perfilman Indonesia di masa pandemi. Jokowi juga menyampaikan tentang penganugerahan Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional.

“Saya ucapkan selamat kepada para peraih Piala Citra dalam ajang FFI 2021. Semoga perayaan prestasi ini menginspirasi karya-karya yang lebih baik di masa yang akan datang,” ucap Jokowi.

Ada pula Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, yang turut serta membacakan peraih anugerah Piala Citra.

Daftar lengkap peraih Piala Citra 2021

Film Cerita Panjang Terbaik: “Penyalin Cahaya” produksi Rekata Studio & Kaninga Pictures

Film Cerita Pendek Terbaik: “Laut Memanggilku” – Produser Mandy Marahimin

Film Dokumenter Panjang Terbaik: “Invisible Hopes” - Sutradara/Produser: Lamtiar Simorangkir

Film Dokumenter Pendek Terbaik: “Three Faces In The Land Of Sharia” – Produser Masridho Rambey

Film Animasi Panjang Terbaik: “Nussa” – produksi The Little Giantz & Visinema Pictures

Film Animasi Pendek Terbaik: Ahasveros – Produser Kemal Hasan, Salima Hakim, Yohanes Merci

Pemeran Utama Pria Terbaik: Chicco Kurniawan – “Penyalin Cahaya”

Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Arawinda Kirana – “Yuni”

Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Jerome Kurnia – “Penyalin Cahaya”

Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Marissa Anita – “Ali & Ratu Ratu Queens”

Sutradara Terbaik: Wregas Bhanuteja – “Penyalin Cahaya”

Penulis Skenario Asli Terbaik: Henricus Pria, Wregas Bhanuteja – “Penyalin Cahaya”

Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Gea Rexy, Bagus Bramanti, Charles Gozali – “Sobat Ambyar”

Pengarah Sinematografi Terbaik: Gunnar Nimpuno, I.C.S. – “Penyalin Cahaya”

Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro – “Penyalin Cahaya”

Penata Efek Visual Terbaik: Bintang Adi Pradana – “Preman”

Penyunting Gambar Terbaik: Ahmad Yuniardi – “Penyalin Cahaya”

Penata Suara Terbaik: Sutrisno, Satrio Budiono – “Penyalin Cahaya”

Penata Musik Terbaik: Yennu Ariendra – “Penyalin Cahaya”

Pencipta Lagu Tema Terbaik: Mian Tiara - Lagu: “Di Bawah Langit Raksasa” di film “Penyalin Cahaya”

Penata Busana Terbaik: Fadillah Putri Yunidar – “Penyalin Cahaya”

Penata Rias Terbaik: Novie Ariyanti – “Preman”

Karya Kritik Film Terbaik (Penghargaan Tanete Pong Masak): Going Gaga Kejahanaman: Martabat Dan Pandangan Dunia Perempuan Tanah Jahanam" – karya Kukuh Yudha Karnanta (Unair)

 Film Terfavorit (Penghargaan Djamaluddin Malik): “Ali & Ratu Ratu Queens”

Aktor Terfavorit (Penghargaan Bambang Irawan): Angga Yunanda

Aktris Terfavorit (Penghargaan Chitra Dewi): Prilly Latuconsina

Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir Kategori Film Cerita Pendek: Lika Liku Laki - Produser: John Badalu, Bruno Smadja, Khozy Rizal

Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir Kategori Karya Kritik Film: Ali & Ratu Ratu

Queens: Keluarga Nuklir Dan Jejak “American Dreams” – karya Aulia Adam (penayangan di Tirto.Id)

Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film: Jajang C. Noer.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar