03 Januari 2022
17:52 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Pabrikan baterai asal Swedia, Northvolt, mengumumkan bahwa mereka sudah memproduksi sel baterai lithium-ion pertama mereka. Northvolt didirikan pada tahun 2015 lalu oleh Peter Carlsson yang sekarang menjabat sebagai CEO-nya.
Peter yang merupakan mantan petinggi di Tesla Motors, memang membuat fokus Northvolt untuk tujuan memenuhi kebutuhan industri otomotif khususnya kebutuhan baterai mobil listrik.
Pada Mei 2019, Northvolt dilaporkan mendapat pinjaman dana dari European Investment Bank senilai US$ 398 juta. Perusahaan yang berkantor pusat di Stockholm ini juga dilaporkan telah mendapat suntikan dana hingga US$ 6,4 miliar dari para investornya.
Pendanaan terbaru bagi Northvolt berasal dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Goldman Sachs dan Volkswagen Group. Selain itu, pendanaan bagi Northvolt juga didapat dari badan pengelola dana pensiun nasional Swedia, yakni AP1, AP2, AP3, dan AP4.
Juga, ada suntikan dana dari perusahaan dana pensiun asal Kanada bernama OMERS. Sebelumnya, CEO Spotify, Daniel Ek, dan perusahaan manajemen investasi Baillie Gifford juga telah berinvestasi di Northvolt.
Pabrik raksasa
Northvolt yang memiliki valuasi hingga US$ 12 miliar per Juni 2021 tersebut mengatakan bahwa baterai pertama yang mereka produksi itu merupakan baterai pertama yang didesain, dibangun, dan dirakit di pabrik raksasa atau gigafactory mereka yang berlokasi di kota Skelleftea, Swedia.
Gigafactory milik Northvolt ini dapat diklasifikasikan sebagai pabrik baterai berskala besar di mana output tahunan diukur dalam satuan gigawatt-hour (GWh). Pabrik tersebut diperkirakan menghasilkan output per tahun hingga 60 GWh.
Peter Carlsson mengatakan bahwa produksi sel baterai itu hanyalah langkah awal bagi perusahaannya.
“Tentu saja, sel (baterai) pertama ini hanyalah permulaan. Pada tahun-tahun mendatang, kami berharap Northvolt (dapat) memperluas kapasitas produksinya secara besar-besaran guna memungkinkan transisi Eropa menuju energi bersih,” ujar Carlsson dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC, Senin (3/12).
Pasokan baterai untuk mobil listrik
Kini, mayoritas produsen baterai untuk kebutuhan mobil listrik berada di Amerika Serikat dan Asia. Tesla, sebagai pemain besar di pasar mobil listrik pun masih berupaya untuk membuat sel baterai milik mereka sendiri. Namun, pabrikan milik Elon Musk itu hingga kini masih memakai baterai-baterai produksi CATL, Samsung, Panasonic, dan LG.
Northvolt sendiri menargetkan diri sebagai salah satu pabrikan baterai asal Eropa yang akan menjadi pemasok utama kebutuhan baterai mobil-mobil listrik dunia.
Meski baru didirikan sejak 6 tahun lalu, Northvolt sendiri sudah menandatangani kontrak senilai lebih dari US$ 30 miliar untuk memasok baterai ke pabrikan-pabrikan mobil mewah seperti BMW, Volkswagen, Volvo, dan Polestar.
Northvolt mengatakan bahwa pengiriman baterai akan dimulai tahun 2022 ini. Dengan target kapasitas produksi mencapai output 60 GWh pada tahun-tahun mendatang, Northvolt diperkirakan sanggup memasok baterai untuk sekitar 1 juta kendaraan listrik setiap tahunnya.