c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

01 Juli 2024

18:58 WIB

  TSA Game Fest, Upaya Kembangkan Ekosistem Industri Gim Dalam Negeri

Agate berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar TSA Game Fest. Ajang ini meliputi kompetisi (Game Jam), pelatihan (Showcase), dan pameran.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>&nbsp; TSA Game Fest, Upaya Kembangkan Ekosistem Industri Gim Dalam Negeri</p>
<p>&nbsp; TSA Game Fest, Upaya Kembangkan Ekosistem Industri Gim Dalam Negeri</p>

Agate Academy dan Talent Scouting Academy (TSA) menggelar TSA Game Fest. Ist

JAKARTA - Guna mengembangkan ekosistem industri gim di dalam negeri, developer game Agate berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar TSA Game Fest. TSA Game Fest sendiri merupakan bagian dari Talent Scouting Academy (TSA), salah satu program dari Digital Talent Scholarship (DTS) Kemenkominfo, sejalan dengan Program "Merdeka Belajar Kampus Merdeka".

Mendapatkan dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, kegiatan ini digelar dengan tujuan memupuk talenta industri gim di Indonesia dengan memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk berkompetisi, belajar, dan menampilkan kreasi gim mereka.

Seperti diterangkan di awal, TSA Game Fest menawarkan rangkaian kegiatan yang meliputi kompetisi (Game Jam), pelatihan (Showcase), dan pameran. Kompetisi akan di mulai dengan tahap Game Jam, di mana 40 tim akan bersaing membuat demo game dalam waktu satu minggu. Dimulai pada 12 Juli hingga 21 Juli 2024. Sebelum kemudian akan ada seleksi selanjutnya yang akan dilakukan untuk memilih 20 tim terbaik untuk berhak mendapatkan pelatihan intensif di tahap selanjutnya.

Peserta yang lolos tahap penyisihan akan menjalani pelatihan secara langsung bersama mentor berpengalaman dari bidang Programming, Game Design, Art, dan Product Management yang akan diselenggarakan selama Agustus 2024.

Setelah itu, 10 tim terbaik akan berhak memamerkan karya mereka dalam puncak acara yang digelar di Bandung pada 28-29 September 2024. Dalam pameran ini, para pengunjung juga dipastikan akan dapat mencoba purwarupa game yang dihasilkan 10 tim terbaik tersebut secara langsung, sementara juri akan memilih 3 tim terbaik yang akan memperebutkan total hadiah Rp30 juta rupiah.

"Kami selalu berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri game lokal dan memberikan wadah bagi talenta-talenta muda untuk mengekspresikan diri mereka melalui karyanya. TSA Game Fest tidak hanya tentang pembuatan game, tetapi juga tentang membangun jaringan dan menciptakan peluang baru bagi talenta yang ingin terlibat dalam industri ini," terang Co-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia.

Sementara itu Plh. Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anny Triana mengatakan, program TSA Game Fest, mahasiswa akan dibekali pelatihan dan bimbingan terkait gim, serta juga dilatih secara praktek langsung dalam kompetisi gim. Karena itu, Anny memastikan nantinya hasil dari pelatihan ini dapat dikonversikan ke dalam SKS sebagai pengganti mata kuliah.

"Maka dari itu mahasiswa yang ingin mendaftar harus mendapatkan Surat Rekomendasi dari Perguruan Tinggi sesuai dengan format yang akan diberikan nanti," ungkapnya.

Calon peserta TSA Game Fest memang disyaratkan wajib masih berstatus mahasiswa aktif. Mereka juga minimal beranggotakan lima orang dalam satu tim, dan membuat akun individu di https://digitalent.kominfo.go.id, serta mendaftarkan secara tim ke halaman s.agate.id/tsagf.

Sebagai salah satu pihak yang mendukung gelaran ini, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Rispiaga berharap TSA Game Fest ini bisa menjadi penyempurna program terkait aplikasi & game, yang secara luas bisa menjadi awal inkubasi subsektor tersebut.

Sebab subsektor Aplikasi & Game telah terbukti memiliki potensi yang sangat besar. Di mana dengan laju pertumbuhan yang signifikan sebesar 13,41% per tahun dengan unit usaha sebanyak 6.167 unit, subsektor ini memberikan kontribusi PDRB Ekraf Jabar sebesar Rp1.069 miliar. Nilai tersebut sebanding dengan 0,06% dari kontribusi terhadap PDRB Jawa Barat pada tahun 2020.

"(Karena itu) “Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa barat memiliki keseriusan dalam meningkatkan subsektor aplikasi & game dengan beragam kegiatan yang telah kami laksanakan," kata Rispiaga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar