14 Januari 2023
11:14 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Para peneliti mengonfirmasi keberhasilan Teleskop Luar Angkasa James Webb menemukan sebuah planet ekstrasurya pertama seukuran Bumi. Planet itu diklasifikasikan sebagai LHS 475 b.
Penemuan yang dipresentasikan pada pertemuan American Astronomical Society (AAS), Rabu (11/1) lalu itu menjadi menarik, sebab selama ini sebagian besar planet ekstrasurya yang ditemukan biasanya merupakan planet berukuran besar yang terbentuk dari gas, mirip dengan planet Jupiter.
Sementara LHS 475 b memiliki diameter kurang dari sepersepuluh planet ekstrasurya yang umumnya bisa ditemukan. Atau, berdiameter 99% sama dengan ukuran Bumi.
Peneliti itu dipimpin oleh Kevin Stevenson dan Jacob Lustig-Yaeger dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland, Amerika Serikat. Mereka mengamati planet ini dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, setelah meninjau data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA yang mengisyaratkan keberadaan planet tersebut.
Di mana Near-Infrared Spectrograph (NIRSpec) Teleskop Luar Angkasa James Webb berhasil menangkap planet ini dengan mudah dan jelas hanya dengan dua pengamatan transit.
"Tidak diragukan lagi bahwa planet itu ada. Data asli Webb memvalidasinya,” kata Lustig-Yaeger, dinukil dari astrobiology.
Berjarak hanya 41 tahun cahaya yang terhitung relatif dekat dengan dunia astronomi, daya tarik LHS 475 b ini juga ada pada permukaannya yang diketahui berbatu. Para peneliti juga mencatat, meski planet tersebut mungkin tidak memiliki atmosfer, ada beberapa kemungkinan komposisi atmosfer yang belum terkonfirmasi. Seperti, atmosfer karbon dioksida murni yang jauh lebih padat sehingga sangat sulit untuk dideteksi.
Untuk itu, pengukuran lebih lanjut masih sangat diperlukan. Di mana para peneliti telah menjadwalkan untuk mendapatkan spektrum tambahan dengan pengamatan lebih lanjut pada musim panas ini.
Selain itu, Teleskop Luar Angkasa James Webb juga mengungkapkan bahwa LHS 475 b memiliki suhu beberapa ratus derajat lebih hangat daripada Bumi. Jadi nantinya para peneliti bisa mendeteksi keberadaan awan di planet tersebut, mereka setidaknya bisa menyimpulkan bahwa LHS 475 b itu lebih mirip Venus, yang memiliki atmosfer karbon dioksida dan terus-menerus diselimuti awan tebal.
“Kami berada di garis depan dalam mempelajari planet ekstrasurya yang kecil dan berbatu. Kami baru saja mulai menggores permukaan seperti apa atmosfer mereka," kata Lustig-Yaeger.
Diluncurkan pada Hari Natal tahun 2021, temuan terbaru Teleskop Luar Angkasa James Webb ini jelas menjadi sesuatu yang berharga dalam dunia astronomi. Sekaligus kembali membuktikan betapa berharganya kemampuan teleskop tersebut.
Direktur Divisi Astrofisika di Markas Besar NASA di Washington, Mark Clampin, bahkan mengatakan bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb telah membuka pintu ke banyak kemungkinan di masa depan untuk mempelajari atmosfer planet berbatu di Luar Angkasa.
"Webb membawa kita semakin dekat ke pemahaman baru tentang dunia mirip Bumi di luar Tata Surya kita, dan misinya baru saja dimulai," yakinnya.