c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

22 September 2025

19:52 WIB

NASA Gandeng Blue Origin Kirim Wahana VIPER Ke Bulan

NASA akan menggandeng Blue Origin untuk mengirimkan wahana VIPER ke Bulan dalam misi pencarian es. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>NASA Gandeng Blue Origin Kirim Wahana VIPER Ke Bulan</p>
<p>NASA Gandeng Blue Origin Kirim Wahana VIPER Ke Bulan</p>

Pendarat Blue Moon Mark 1 milik Blue Origin dan VIPER (Volatiles Investigating Polar Exploration Rover) milik NASA di permukaan bulan. Foto: Blue Origin

JAKARTA - Tahun lalu NASA membatalkan misi penjelajahan ke Bulan untuk mengirimkan wahana Volatiles Investigating Polar Exploration Rover (VIPER). Kini, proyek tersebut akan dilanjutkan dengan menggandeng perusahaan dirgantara swasta milik Jeff Bezos, Blue Origin. 

"NASA memimpin dunia dalam menjelajahi Bulan lebih luas daripada sebelumnya, dan pengiriman ini hanyalah salah satu dari banyak cara kami memanfaatkan industri AS untuk mendukung kehadiran Amerika jangka panjang di permukaan Bulan," kata Pejabat Administrator NASA, Sean Duffy.

Recananya, pengirimkan VIPER ke kutub selatan Bulan akan dilakukan pada tahun 2027 mendatang. Sebelum menjalankan misi itu, piihaknya meminta Blue Origin untuk merencanakan dan mendemonstrasikan pengiriman kamera stereo NASA guna studi permukaan lunar-plume dan muatan laser retroreflective array, menggunakan wahana pendarat robotik Blue Moon Mark 1 (MK1) akhir tahun ini. 

Jika pengiriman tersebut sukses, NASA baru akan menyetujui pengiriman robot penjelajah bulan VIPER, menggunakan wahana pendarat Blue Moon Mark 1 pada tahun 2027.

VIPER nantinya akan menjelajahi lingkungan ekstrem Kutub Selatan Bulan ke wilayah-wilayah kecil yang selalu berada dalam bayangan. VIPER akan ditempatkan di lingkungan ekstrem tersebut untuk mencari es air dan sumber daya lain yang dapat mendukung misi-misi mendatang.

"NASA berkomitmen untuk mempelajari dan menjelajahi Bulan, termasuk mempelajari lebih lanjut tentang air di permukaannya, untuk membantu menentukan bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk eksplorasi manusia di masa depan," terang Nicky Fox, administrator asosiasi, Direktorat Misi Sains, Markas Besar NASA di Washington.

Sementara itu, Deputi Administrator Asosiasi untuk Eksplorasi, Direktorat Misi Sains, Markas Besar NASA, Joel Kearns meyakini, keberhasilan penjelajahan ini nantinya dapat menunjukkan bahwa es paling mungkin dan mudah ditemukan di Bulan. Es tersebut kelak bisa menjadi sumber daya masa depan bagi manusia.

"Dan dengan mempelajari sumber-sumber air bulan ini, kita juga memperoleh wawasan berharga tentang distribusi dan asal-usul volatil (zat yang mudah menguap) di seluruh tata surya, membantu kita lebih memahami proses-proses yang telah membentuk lingkungan antariksa kita dan bagaimana tata surya bagian dalam kita berevolusi," terangnya.

Dalam kerja sama ini, Blue Origin akan bertanggung jawab atas keseluruhan arsitektur misi pendaratan. Termasuk dalam melakukan perancangan, analisis, dan pengujian pendarat bulan berukuran besar yang mampu mengirimkan wahana penjelajah sains volatil bulan ke Bulan dengan aman.

Blue Origin juga akan menangani integrasi muatan menyeluruh, perencanaan dan dukungan, serta aktivitas penyebaran muatan pasca-pendaratan. Sementara NASA yang akan melakukan operasi wahana penjelajah dan perencanaan sains.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar