c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 Februari 2025

17:58 WIB

Naik Pesawat Saat Flu Berisiko Alami Barotrauma Telinga

Ketika seseorang yang sedang terserang flu melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, berisiko mengalami barotrauma telinga. Pada kondisi parah dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Naik Pesawat Saat Flu Berisiko Alami Barotrauma Telinga</p>
<p>Naik Pesawat Saat Flu Berisiko Alami Barotrauma Telinga</p>

Ilustrasi Flu Ketika di Pesawat. Shutterstock/Matej Kastelic

JAKARTA - Saat Anda bepergian menggunakan pesawat terbang dalam keadaan flu, maka sangat berisiko mengalami barotrauma telinga. Barotrauma sendiri merupakan cedera jaringan yang terjadi akibat perubahan tekanan udara atau air secara mendadak.

Seperti dilansir Medical Daily, Kapten Jaimes García yang bekerja untuk maskapai penerbangan Kolombia Avianca menyampaikan, barotrauma dapat menimbulkan gangguan pendengaran pada orang-orang yang mengalami flu.

Adapun gejalanya mulai dari nyeri telinga ringan, ketidaknyamanan pendengaran hingga potensi pecahnya gendang telinga. Pemicunya adalah perubahan tekanan di telinga tengah saat berada di ketinggian.

Dirinya menjelaskan, hal ini terjadi karena pilek, infeksi sinus, atau penyumbatan lainnya membuat saluran pada telinga tengah yang berisi rongga udara di belakang gendang telinga, yang terhubung ke bagian belakang hidung melalui terowongan (Eustachius), tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan tersebut dapat terjadi di telinga tengah.

Jika tekanan di dalam telinga berbeda dengan tekanan di luar, hal itu dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi yang disebut 'telinga terjepit'.

"Jika saya pilek, saluran Eustachius tersebut akan meradang, saluran tersebut tidak dapat menyeimbangkan tekanan tersebut, dan saat itulah Anda merasakan sakit telinga. Hal ini menyebabkan barotrauma, dan jika sangat parah dan sangat tersumbat, gendang telinga Anda bahkan bisa pecah. Ini sangat serius," ujar García, dikutip dari Antara.

Guna mencegah barotrauma, dirinya menyarankan agar para penderita flu yang harus terbang untuk mengonsumsi antihistamin, dekongestan oral, dan semprotan hidung yang dapat membantu mengelola gejala yang diderita. Pastikan juga untuk minum banyak air selama penerbangan.

Teknik sederhana seperti latihan pernapasan, mengunyah permen karet, atau menelan dapat membantu menjaga saluran eustachius tetap terbuka. Dan saat mengalami barotrauma telinga ringan menjepit telinga dan menggunakan pereda nyeri dapat membantu.

Namun, jika rasa sakit berlanjut, atau mengalami gejala yang lebih parah seperti muntah atau disorientasi, kondisi tersebut dapat mengindikasikan gendang telinga pecah.

Barotrauma telinga tidak hanya terkait dengan perjalanan udara, tetapi juga dapat terjadi karena perbedaan kedalaman saat menyelam, berkendara melewati pegunungan atau mendaki gunung.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar