17 Oktober 2024
19:17 WIB
My Annoying Brother Memperkuat Kolaborasi Perfilman Indonesia-Korea
My Annoying Brother menjadi film Indonesia kesekian yang dikembangkan dari IP asing, khususnya Korea. Sebelumnya ada Miracle In Cell No.7 dan Kang Mak dari film Thailand.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Poster film My Annoying Brother. Sumber: Lifelike Pictures/ Base Entertainment.
JAKARTA – Film My Annoying Brother versi Indonesia segera tayang di bioskop. Film drama dengan sentuhan komedi, diadaptasi dari intellectual property (IP) milik CJ Entertainment (CJ ENM), perusahaan film Korea Selatan yang sebelumnya rilis pada 2016.
My Annoying Brother versi Indonesia diproduksi oleh Lifelike Pictures bersama BASE Entertainment. Film ini digarap sutradara perempuan Indonesia Dinna Jasanti, melibatkan bintang kawakan Vino G. Bastian serta Angga Yunanda sebagai pemeran utamanya.
My Annoying Brother menandai proyek kesekian di perfilman Indonesia yang dikembangkan dari IP asing, khususnya Korea Selatan. Sebelum ini, ada judul-judul sukses seperti Miracle In Cell No.7 yang juga mengadaptasi IP Korea, hingga Kang Mak yang diadaptasi dari film horor komedi lawas Thailand. Dua judul terakhir diproduksi oleh Falcon Pictures.
Sheila Timothy yang duduk sebagai produser Lifelike Pictures, mengatakan bahwa My Annoying Brother merupakan salah satu IP yang paling berkesan dari katalog film Korea Selatan. Dia bersyukur bisa membawa cerita ini ke tanah air, serta yakin akan kedekatan cerita tersebut dengan penonton Indonesia.
"My Annoying Brother menyuguhkan cerita yang mengaduk emosi, menginspirasi dan mengingatkan kita pada orang-orang tersayang kita dan makna hidup sesungguhnya. Terima kasih untuk CJ ENM, yang telah berjuang bersama sejak awal dan juga partner kami, BASE Entertainment,” ungkap Sheila dalam keterangannya, Kamis (17/10).
Lebih lanjut, Head of International Film Production CJ ENM, Justin Kim mengungkapkan antusias dan keyakinannya pada produksi ini. Menurut dia, adaptasi ke versi Indonesia telah dilakukan dengan proses yang sangat baik, bersama rekanan yang menurutnya tepat.
Bagi Justin, proyek adaptasi ini tak sekadar berorientasi komersial, namun lebih penting lagi memperkuat gerakan kolaborasi perfilman Indonesia dan Korea Selatan.
"Film ini memiliki semua elemen penting yang dapat ditawarkan oleh dramedi (drama komedi) Indonesia yang bagus, dan kami sangat yakin film ini bisa menjadi koproduksi internasional terbaik, karena kami juga melakukan upaya terbaik untuk memperkuat hubungan budaya lewat kerja sama ini dengan memahami lebih banyak tentang sinema Indonesia," ucap Justin.
“Kami berterima kasih kepada Lifelike Pictures dan BASE Entertainment karena telah memulai perjalanan ini bersama kami, dan berharap dapat mewujudkan lebih banyak produksi bersama di masa mendatang,” imbuhnya.
My Annoying Brother Mengangkat tema drama keluarga, bercerita tentang hubungan dua kakak beradik, Jaya dan Kemal Solihin yang diperankan oleh Vino G. Bastian dan Angga Yunanda.
Kemal, seorang atlet nasional yang kehilangan penglihatannya karena cedera saat bertanding. Kerumitan bertambah ketika abangnya, Jaya yang sudah lama pergi dari hidupnya kembali ke rumah. Jaya, yang seorang narapidana, menggunakan kondisi Kemal untuk mengajukan pengurangan masa tahanannya.
Tanpa mereka sadari, reuni penuh drama ini mengembalikan lagi rasa rindu atas masa lalu persaudaraan mereka yang indah. Hidup mereka pun kembali penuh tawa. Namun, takdir berkata lain dan tawa pun mulai menjadi air mata.
Selain Vino G. Bastian dan Angga Yunanda, My Annoying Brother juga dibintangi oleh Caitlin Halderman dan Kristo Immanuel.
Film My Annoying Brother dijadwalkan rilis serentak di jaringan bioskop tanah air mulai 24 Oktober mendatang. Sebelum itu, akan ada serangkaian penayangan spesial pada 19 Oktober, digelar serentak di 15 Kota mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan hingga Lampung.