04 Januari 2023
16:45 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Hampir setiap orang pernah merasakan yang namanya patah hati. Bentuk mengekspresikan patah hati tersebut tentunya juga beragam.
Lalu, apa jadinya jika 'energi' patah hati tersebut dimanifestasikan ke dalam sebuah museum yang mengoleksi ratusan kenangan dari banyak orang yang merasakan patah hati?
Adalah Olinka Vistina (Produser Film) dan Drazen Grubisic (Pemahat), dua orang seniman yang kepikiran untuk membuat museum patah hati dengan nama Museum of Broken Relationships.
Dilansir dari berbagai sumber, hubungan kedua seniman tersebut harus berakhir dan mereka memutuskan untuk membuka museum patah hati ini. Sebab mulanya mereka tidak bisa menentukan sikap apa yang harus mereka lakukan dengan barang-barang yang terkumpul dari hubungan mereka yang akhirnya kandas setelah terjalin selama empat tahun.
Museum of Broken Relationships didedikasikan untuk semua hubungan percintaan yang kandas. Museum ini pun menerima sumbangan barang-barang dari orang-orang yang patah hati.
Terletak Upper Town Zagreb, Kroasia, museum ini memamerkan benda-benda milik pribadi yang didonasikan oleh siapa saja di seluruh dunia.
Mulai dari buku, sepeda, botol wine, sepatu basket, piringan hitam, borgol, hingga gaun pengantin. Tak hanya itu, boneka beruang Teddy, foto dan jam tangan adalah barang-barang umum yang bisa kalian jumpai di museum ini.
Uniknya, kalian juga bisa menemukan barang-barang aneh seperti kapak, pakaian dalam dan kaki artifisial.
Benda-benda yang dipamerkan di Museum of Broken Relationships memang memiliki hubungan pribadi dengan seseorang yang patah hati dan dikirim bersamaan dengan cerita dibaliknya.
Tak hanya koleksi barang-barang kenangan dari mantan kekasih, namun ada juga yang menyumbangkan barang kenangan dengan orang tua dan anak-anak mereka yang telah tiada.
Semua barang itu didampingi caption, baik panjang maupun pendek yang ditulis oleh si pengirim barang. Hampir di setiap caption itu diceritakan kenangan tentang barang itu dan bagaimana hubungan mereka berakhir.
Beberapa kisah tragis dari barang yang dipamerkan pun ada, misalnya, perlengkapan parasut dari seorang kekasih yang tewas dalam kecelakaan parasut. Kemudian, gaun pengantin dari seseorang yang harus melihat kekasihnya meninggal dalam serangan teroris tepat sebelum mereka menikah.
Ada juga sebuah pintu yang berisi pesan-pesan untuk seorang anak yang meninggal karena sakit dari teman-temannya, serta beberapa benda lainnya dari seseorang yang harus berpisah dengan kekasihnya karena perang.
Museum ini benar-benar didirikan bukan dalam rangka main-main. Isi seluruh museumnya adalah barang peninggalan mantan kekasih dan orang tersayang yang disumbangkan oleh orang-orang patah hati dari seluruh dunia.
Meski museum ini terlihat menyimpan berbagai barang yang tampak seperti sampah, namun jika diteliti lebih jauh, penjelasan mengenai barang-barang tersebut ternyata menyimpan berbagai cerita pedih yang beragam.
Jika ditilik dari sejarah pendirian Museum of Broken Relationships, pada tahun 2003, Olinka Vistina dan Drazen Grubisic bertemu kembali dan bersenda-gurau mengenai barang-barang kenangan yang masih mereka miliki.
Sempat terpikir pada awalnya barang-barang kenangan tersebut akan berakhir di tempat sampah. Namun, timbul ide untuk mengumpulkan dan memamerkan barang-barang kenangan mereka tersebut.
Ide tersebut didukung oleh lingkungan sekitar mereka, ditambah barang-barang donasi dari teman-teman. Hasilnya, ada sekitar 40 objek yang dipamerkan secara anonim pada festival seni lokal di Zagreb pada tahun 2006.
Sebelum menetap secara permanen di Zagreb, Kroasia, Museum of Broken Relationships berkeliling dunia untuk mengadakan pameran dan mengumpulkan ratusan barang-barang peninggalan dari orang-orang yang patah hati. Respon pengunjung pun sangat positif saat itu. Salah satu alasannya adalah karena setiap orang pernah mengalami patah hati dan mereka bisa mengaitkan perasaan mereka terhadap benda-benda yang dipamerkan.
Pada Oktober 2010, barulah Museum of Broken Relationships ini didirikan secara permanen di Zagreb, Kroasia.
Pengalaman di museum patah hati bukan hanya tentang melihat barang peninggalan mantan. Tetapi, juga menjadi semacam wisata emosional bagi jiwa. Terlebih jika kalian baru saja patah hati ditinggal sang kekasih.
Pada tahun 2011, Museum of Broken Relationships mendapatkan penghargaan Kenneth Hudson Award dari European Museum Forum (EMF). Menurut EMF, Museum of Broken Relationships mampu membangkitkan diskusi dan refleksi yang bukan hanya berkisar tentang rapuhnya hubungan manusia, namun juga kondisi politik, sosial dan budaya.
Museum of Broken Relationships adalah museum yang menyajikan barang-barang terbilang tidak lazim. Keunikan tersebut membuat Museum of Broken Relationships mengalami sukses besar karena mampu menarik hingga 1.000 pengunjung setiap minggunya.
Karena alasan itulah belum lama ini, mereka membuka cabang di Los Angeles, Amerika Serikat.