c

Selamat

Senin, 10 November 2025

KULTURA

15 September 2025

20:52 WIB

Museum Nasional Bakal Hadirkan Perpustakaan Achmad Bakrie

Perpustakaan Achmad Bakrie akan berisikan sekitar 10 ribu buku yang sudah dimiliki oleh Museum Nasional saat ini, termasuk buku-buku dan arsip bernilai historis tinggi dari zaman Belanda.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Museum Nasional Bakal Hadirkan Perpustakaan Achmad Bakrie</p>
<p>Museum Nasional Bakal Hadirkan Perpustakaan Achmad Bakrie</p>

Executive Director of Indonesia Heritage Agency, Esti Nurjadin (kiri) dengan Founder Adinda Bakrie Foundation, Adinda Bakrie, saat ground breaking Perpustakaan Achmad Bakrie di Museum Nasional, Jakarta, Senin (19/9). Dok: Validnews/ Arief Tirtana.

JAKARTA - Museum Nasional akan punya fasilitas perpustakaan baru yang bisa diakses publik, bernama Perpustakaan Achmad Bakrie. Fasilitas baru ini wujud program hibah sektor publik bagi museum dan cagar budaya, melibatkan Adinda Bakrie Foundation.

Perpustakaan baru ini akan berlokasi di lantai 2 Gedung B. Fasilitas ini dihadirkan untuk menunjang literasi, membuka akses pengetahuan secara lebih luas lagi untuk publik. Buku-buku di perpustakaan bisa menjadi sumber informasi dan bahan riset, bahkan perpustakaan yang ada juga bisa menjadi tempat menyimpan buku-buku penting yang kaya sejarah.

Executive Director of Indonesia Heritage Agency (IHA), Esti Nurjadin mengatakan, Museum Nasional sejatinya telah memiliki fasilitas perpustakaan. Hanya saja letaknya selama ini berada di lantai 6, sehingga jarang diakses publik.

"Kami punya perpustakaan di lantai 6, cuma perpustakaan kami itu akses buat umum kurang baik. Sementara kita tahu perpustakaan itu kan dipakai untuk umum, untuk anak-anak, jadi harus inviting (mengundang). Di lantai 6 itu saya rasa kurang inviting, orang lebih ada rasa malu kalau menanyakan atau khusus datang ke lantai 6," ungkap Esti kepada Validnews, Senin (15/9).

Atas dasar itulah, IHA sebagai pengelola Museum Nasional akhirnya menginisiasi dibangunnya perpustakaan baru di Lantai 2 Gedung B, yang akan lebih mudah dijangkau pengunjung. Sebab berada di bagian depan salah satu bangunan utama, atau tepat di atas toko official merchandise Museum Nasional.

Pembangunan perpustakaan didukung Adinda Bakrie Foundation. Kerja sama ini dilakukan dalam upaya menjawab tantangan keterbatasan dana pemerintah, sehingga membuka skema kemitraan publik.

Dalam kemitraan ini, menurut Esti, Adinda Bakrie Foundation akan menjadi pihak yang menyediakan dana, sementara pengelolaan perpustakaan akan sepenuhnya dipegang IHA atau museum Nasional.

"Jadi kita akan menerima perpustakaan ini sebagai hibah. Jadi instead of Adinda Bakrie memberikan dana kepada kami dan kami membangun, setelah jadi bentuknya akan dihibahkan ke kami dalam bentuk barang, dalam bentuk perpustakaan," kata Esti Nurjadin usai acara ground breaking pembangunan Perpustakaan tersebut.

Untuk koleksi perpustakaan, nantinya akan berisikan sekitar 10 ribu buku yang sudah dimiliki oleh Museum Nasional saat ini. Termasuk buku-buku dan arsip bernilai historis tinggi dari zaman Belanda, atau yang sebelumnya dimiliki Batavia Genootschap (cikal bakal Museum Nasional).

Selain itu, sejumlah program publik juga sudah direncanakan akan digelar di Perpustakaan Achmad Bakrie ini nantinya. Termasuk beberapa terkait pemberdayaan perempuan, yang sudah dibicarakan dengan Adinda Bakrie Foundation.

"Kebetulan Adinda fokusnya di pemberdayaan wanita, jadi akan banyak public program di purpose yang topiknya tentang pemberdayaan wanita," kata Esti.

Baca juga: Indonesia - AS Kerja Sama Preservasi Dan Pemanfaatan Koleksi Museum

Sementara Adinda Bakrie dalam sambutannya di acara ground breaking mengatakan bahwa pembangunan perpustakaan ini adalah bagian dari kontribusi nyata yayasan mereka terhadap dunia pendidikan dan literasi Indonesia. Pihaknya percaya bahwa perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat inspirasi, ruang diskusi, dan wadah bagi masyarakat untuk memperluas wawasan.

"Kehadiran perpustakaan Achmad Bakrie di Museum Nasional diharapkan dapat memperkuat fungsi museum sebagai pusat pembelajaran yang menyatukan sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan," kata Adinda.

Pembangunan perpustakaan Achmad Bakrie di Museum Nasional ditargetkan rampung pada Maret 2026. Esti mengungkapkan bahwa public private partnership akan menjadi program yang diupayakan meluas ke depannya oleh IHA. Skema ini merupakan salah satu program pendanaan yang belakangan ini kerap dikampanyekan Kementerian Kebudayaan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar