c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

KULTURA

18 Juni 2024

18:26 WIB

Museum MotoGP Dibangun Di Kawasan Sirkuit Mandalika

Untuk memberikan pengalaman lebih kepada para pecinta balap dan penonton yang datang Sirkuit Mandalika, saat ini tengah dibangun Museum MotoGP di sebelah utara tribun VIP Duluxe.

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Museum MotoGP Dibangun Di Kawasan Sirkuit Mandalika</p>
<p>Museum MotoGP Dibangun Di Kawasan Sirkuit Mandalika</p>

Foto udara jalur lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

JAKARTA - Tidak hanya sekedar sirkuit, Museum MotoGP tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Museum dengan luasan mencapai 400 meter persegi itu dibangun di utara tribun VIP Deluxe.

General Manager Mandalika, Wahyu Moehardi Nugroho menyebutkan, pembangunan Museum MotoGP tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung pada September 2024, sebelum helatan MotoGP pada 27-29 September mendatang.

"Jadi sebelum MotoGP sudah tuntas," kata Wahyu, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/6)..

Menurut dia, pendirian Museum MotoGP ini untuk memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung atau pun wisatawan saat berkunjung ke KEK Mandalika.

"Nantinya di Museum ini, akan diisi oleh berbagai perlengkapan dari para pembalap MotoGP, seperti baju balap yang robek, helm pecah dan asesoris balap lainnya, termasuk ada lighting, sehingga memberikan pengalaman yang menakjubkan buat pengunjung," terangnya.

Selain Museum MotoGP, dalam memantapkan KEK Mandalika, akan juga di bangun hotel dan resort Jambuluwuk di kawasan itu. Hotel ini di bangun oleh PT ARCS House Wisata Indonesia dengan menempati lahan 2 hektar. Namun, berapa nilai investasinya, Wahyu tak bisa menyebutkannya. Selain itu, juga di bangun Pawon Resto, yakni hotel dan restoran.

"Jadi ada dua pada tahun ini. Sementara yang masih penjajakan banyak, ada di zona timur, tengah dan barat. Tapi bagaimana nanti akan kita laporkan perkembangannya," ujar Wahyu.

Dia menyatakan, adanya penambahan investor di dalam kawasan tentu berdampak baik untuk penyerapan tenaga kerja lokal NTB. "Jumlah tenaga kerja kita tahun ini saja 14 ribu orang dan 80 persen adalah tenaga kerja lokal, bahkan untuk marshal aja kita 100 persen lokal, belum lagi race control lagi di sekolahkan di Prancis, sehingga tahun depan target 15 orang bekerja di Mandalika," katanya.

Sementara itu, guna memberikan kenyamanan kepada para penonton, Manajemen PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) juga sedang mengkaji memasang atap kanopi di seluruh tribun reguler Sirkuit Mandalika.

Direktur Operasi PT ITDC, Troy Reza Warokka mengatakan, meski rencana pemasangan kanopi di seluruh tribun tersebut saat ini sedang dikaji, namun dirinya tidak tahu kapan realisasi tersebut bisa diwujudkan. Sebab, semua masih berproses.

"Apakah di bangun tahun ini atau tahun depan, kami belum dapat pastikan. Karena semua harus bertahap, tapi kalau tahun ini mungkin nggak bisa karena waktunya mepet, tahun mungkin baru bisa," katanya.

Menurut dia, saat ini ITDC bersama MGPA tengah fokus mempersiapkan perhelatan MotoGP pada 27-29 September 2024, agar bisa berjalan lebih baik dari penyelenggaraan MotoGP sebelum-sebelumnya.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan berangkat menemui Dorna Sport di Belanda untuk membicarakan persiapan MotoGP Mandalika tahun ini. Pertemuan sendiri akan dilaksanakan saat MotoGP seri ke-8 di Sirkuit Assen Belanda pada 28-30 Juni mendatang.

"Sejauh ini tidak ada yang jelek dan semua baik-baik saja, tidak ada komplain juga dari Dorna, bahkan pihak Dorna sangat bersahabat, mereka puas dengan persiapan Indonesia," katanya.

Wahyu Moehardi Nugroho menambahkan, terkait dengan masukan dari para penonton agar tribun yang lain di Sirkuit Mandalika juga dipasang kanopi, ITDC sangat terbuka dan menerima seluruh masukan tersebut dengan baik. Sebab, bagaimanapun semua demi kebaikan dan kenyamanan penonton di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut. 

"Cuman kami belum tahu apakah memungkinkan dilakukan sekarang atau menunggu tahun depan, karena semua harus bertahap dan butuh proses yang matang," katanya.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar