07 November 2025
20:09 WIB
Multitasking Membuat Masyarakat Digital Hidup 32 Jam Sehari
Satu hari masyarakat digital sama dengan 32 jam karena kebiasaan multitasking. Anda bisa bekerja dan dalam waktu bersamaan berbelanja, atau memasak sambil menonton serial favorit via ponsel.
Penulis: Arief Tirtana
Para karyawan yang berjalan di pusat perkantoran setelah bekerja sambil berbicara dengan seseorang di ponsel. Shutterstock/ Pond Saksit.
JAKARTA - Di era modern saat ini, kita terkadang merasa waktu 24 jam sehari saja tidak cukup untuk menjalani aktivitas. Dengan segala kesibukan di dunia nyata dan di dunia digital, waktu seakan berlalu secara cepat.
Hal tersebut mungkin hanya sebuah perasaan belaka, namun dalam laporan terbaru "Activate Consulting: Technology & Media Outlook 2026", perasaan tersebut tergambarkan oleh data bahwa memang manusia modern saat ini mayoritas menggunakan waktu 32 jam sehari.
Tentu tidak secara fisik, melainkan melalui gambaran multitasking tanpa henti yang kerap dilakukan seharian, mulai dari bekerja sambil mendengarkan podcast, menonton video pendek sambil berbelanja online, atau bermain gim sambil mengobrol di platform sosial. Dunia digital seakan telah menciptakan ruang waktu baru yang tak terbatas, di mana batas antara hiburan, teknologi, pekerjaan, dan belanja benar-benar memudar.
"Multitasking telah menciptakan hari yang berdurasi 32 jam 17 menit, di mana konsumen menghabiskan lebih dari 13 jam di media, mengaburkan batasan industri," tuis Activate Consulting dalam laporannya pada Rabu (5/11).
Laporan ini mengambil sampel dari aktivitas masyarakat berusia di atas 18 tahun di Amerika Serikat. Dalam data lebih rinci, 32 jam 17 menit per hari itu paling banyak dihabiskan untuk aktivitas di luar pekerjaan. Misalnya seperti memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, melakukan perawatan pribadi dan rumah tangga, bersantai, olahraga, makan dan minum, serta aktivitas lainnya yang memakan waktu sekitar 7 jam 20 menit.
Selanjutnya, disusul aktivitas tidur yang mencapai 6 jam 39 menit. Kemudian bekerja yang mencapai 5 jam 13 menit. Waktu menonton video durasinya hampir sama, yakni mencapai 5 jam 9 menit per hari.
Sisanya dalam durasi sekitar satu setengah jam hingga hampir tiga jam, keseharian masyarakat digital hari ini diisi dengan berbagai kegiatan hiburan menggunakan internet, seperti mendengarkan audio (2 jam 49 menit), bermain gim (1 jam 55 menit), bermain sosial media dan media perpesanan seperti WhatsAPP (1 jam 44 menit), kemudian melakukan pencarian internet dan aktivitas sejenis (1 jam 27 menit).
Dari jenis aktivitas, multitasking sambil mendengarkan musik menjadi yang mendominasi hingga 72%. Disusul mendengarkan podcast (62%), menggunakan media sosial (52%) , menonton video (49%), bermain gim video (45%) dan membaca buku (30%).
Laporan ini secara lebih luas menggambarkan perubahan besar yang pada cara hidup, kecenderungan konsumsi digital, serta mengubah model industri. Platform video mendominasi media sosial (71% konten kini berbentuk video), retail media tumbuh menjadi industri senilai lebih dari US$100 miliar, dan gim berubah menjadi ruang sosial raksasa tempat orang berinteraksi, bukan sekadar bermain.
CEO sekaligus Co-Founder Activate, Michael J. Wolf, menyebut fenomena ini sebagai "collapse of industry silos", atau runtuhnya batas antarindustri.
"Kita hidup di era di mana platform sosial berubah menjadi perusahaan video, situs e-commerce menjadi bisnis media senilai miliaran dolar, dan gim menjadi ruang sosial baru," ujarnya.
Laporan Activate Consulting juga mengungkapkan ada kelompok baru yang disebut "Super User", yakni kelompok masyarakat yang paling aktif di dunia digital. Dengan populasi mencapai 28% secara global, mereka adalah pengguna yang haus akan konten, cepat mengadopsi teknologi baru, dan berkontribusi terhadap 59% belanja e-commerce global.