c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

14 November 2025

16:11 WIB

Motor Hidrogen Karya Mahasiswa UPI, Bisa Melaju Hingga 80 Km/jam

Motor sport Jawara karya mahaswa UPI Bandung disebut mampu melajuh hingga 80km/jam dan menempuh jarak hingga 428 km dengan dua liter hidrogen.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Motor Hidrogen Karya Mahasiswa UPI, Bisa Melaju Hingga 80 Km/jam</p>
<p>Motor Hidrogen Karya Mahasiswa UPI, Bisa Melaju Hingga 80 Km/jam</p>

Motor hidrogen FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) Jawara karya mahasiswa UPI Bandung. (ANTARA/HO UPI Bandung).

JAKARTA - Kelompok kerja mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknologi Industri (FPTI) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berhasil membangun motor sport bertenaga hidrogen. Di tengah meningkatnya kebutuhan energi bersih industri otomotif global, mereka menawarkan model kendaraan roda dua yang sepenuhnya tanpa emisi.

Motor FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) yang diberi nama Jawara, memberi harapan massa depan lebih cerah untuk industri otomotif dan kebutuhan mobilitas masyarakat. Kendaraan ini telah melalui tahap uji dan juga telah ditunjukkan dalam pameran inovasi pendidikan vokasional di Gedung Balai Pertemuan Umum UPI, Selasa (12/11).

"Motor ini sepenuhnya digerakkan energi bersih. Hidrogen diubah menjadi listrik lewat fuel cell, lalu digunakan untuk menggerakkan motor," ujar Muhammad Zidan, mahasiswa angkatan 2023 sekaligus penanggung jawab sistem elektrika dan wiring harness body, di Bandung pada Kamis (13/11), dilansir dari Antara.

Motor ini memiliki desain futuristik, didukung mesin senyap dan digerakkan oleh listrik hasil dari reaksi hidrogen dalam fuel cell. Tak ada emisi, karena keluaran hanya berupa uap air.

Pengembangan, dilakukan oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknologi Industri (FPTI) UPI di bawah bimbingan dosen Sriyono.

Proses perakitan motor dilakukan dalam waktu tiga bulan setelah lima bulan tahap desain sejak 2024 lalu. Sekitar 80% komponen motor ini berasal dari dalam negeri, kecuali perangkat fuel cell yang masih diimpor dari Meksiko.

"Kami ingin nantinya Indonesia mampu memproduksi fuel cell sendiri, agar proyek seperti ini bisa sepenuhnya mandiri," kata Zidan.

Motor satu jok ini disebut mampu menempuh jarak 428 kilometer hanya dengan dua liter hidrogen, dan memiliki kecepatan maksimum 80 km/jam. Dilengkapi sistem regenerative braking, motor ini bahkan mampu mengubah energi pengereman menjadi daya listrik tambahan.

Selain ramah lingkungan, motor hidrogen UPI juga dibekali berbagai fitur canggih, seperti sensor hidrogen dengan sistem cut-off otomatis saat terdeteksi kebocoran. Kemudian, pemantauan tekanan gas dan suhu mesin berbasis Internet of Things (IoT), GPS tracker dan kartu RFID untuk keamanan, serta fitur kendali jarak jauh yang memungkinkan pemilik mematikan mesin lewat SMS bila motor hilang.

"Semua kami rancang agar aman, efisien, dan cerdas," ucapnya.

Awal Mula

Zidan menjelaskan cikal bakal motor ini bermula dari ajang PLN Innovation and Competition in Electricity (ICE) 2024, yang merupakan lomba rancang bangun motor hidrogen yang diikuti 30 perguruan tinggi. Tim UPI menjadi satu dari dua tim terbaik yang mendapat pendanaan untuk merealisasikan prototipe, bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"Awalnya kami mengusung konsep café racer berpadu desain sport. Sekarang motor ini menjadi satu dari dua unit hidrogen aktif di Indonesia," kata Zidan.

UPI sendiri, lanjut dia, memberikan dukungan penuh, mulai dari fasilitas laboratorium 24 jam hingga dispensasi akademik.

"Dukungan universitas membuat kami bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," ujarnya.

Ke depan, tim otomotif UPI tengah menyiapkan prototipe mobil hidrogen serta gagasan pembangunan stasiun pengisian hidrogen (hydrogen fuel station).

"Kendaraan hidrogen akan jadi masa depan transportasi dunia. Tapi tanpa infrastruktur, sulit berkembang," kata Zidan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar