15 Maret 2025
15:56 WIB
Misi Visinema Kembangkan ‘Evergreen IP’ Lewat Jumbo
Sejauh ini Jumbo dipastikan akan tayang di 12 negara Eropa, di Turki, Mongolia hingga Rusia.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Instalasi figur Jumbo di sesi konferensi pers film Jumbo di Epicentrum XXI, Setiabudi. Validnews/Andesta
JAKARTA - Film Jumbo dari Visinema Studios digadang-gadang jadi cikal-bakal IP (intellectual property) cerita dan visual animasi Indonesia yang mendunia. Film ini menyasar market internasional, telah dipastikan tayang di setidaknya 17 negara di Eropa, Asia hingga Rusia.
Dari sutradara dan penulis Ryan Adriandhy, dan produser Anggia Kharisma, Jumbo membawa sajian film animasi yang dapat dinikmati semua kalangan. Film ini membawa cerita universal, yang berkisar pada tema-tema tentang harapan, persahabatan, mimpi serta keberanian.
Kisah itu divisualisasikan dalam animasi yang ciamik, dikabarkan merupakan hasil kerja lebih dari 400 kreator lokal di bidang animasi. Dengan proses produksi yang menyentuh waktu lima tahun, Visinema menjadikan film Jumbo sebagai awal dari rencana jangka panjang pengembangan IP yang bisa berkembang dan mendunia.
“Kalau dari sisi entertainment, yang kita sebut ‘evergreen IP’ kayak Toy Story, Frozen dan lain sebagainya, itu semua punyanya negara-negara barat. Indonesia belum sampai untuk itu. Jadi mudah-mudahan, Jumbo ini juga langkah awal untuk menjadikan Indonesia punya evergreen IP. Bukan hanya menjadi tuan rumah di Indonesia, tapi juga bisa dikenal ke mancanegara,” President & CEO Visinema Studios, Herry B. Salim di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Herry membocorkan, sejauh ini Jumbo dipastikan akan tayang di 12 negara Eropa, di Turki, Mongolia hingga Rusia. Pihaknya berharap, penayangan internasional menjadi momentum mempekenalkan potensi industri animasi Indonesia yang sejatinya berkembang dan kaya akan talenta-talenta terbaik.
Meski belum menjadi industri arus utama di tanah air, Herry dan para kreator di Visinema berharap Jumbo jadi pemicu tumbuhnya industri animasi nasional. Dengan begitu, industri ini pun bisa memberi ruang bagi para kreator Indonesia untuk berkarya memajukan industri animasi dalam negeri.
“Banyak sekali talent-talent dari Indonesia, kita ngggak pernah dengar aja. Misalnya animator yang bekerja untuk Marvel, dari Indonesia itu lebih banyak dari Jepang. Terus yang bikin apparel-nya Frozen, itu orang Indonesia. Jadi banyak Sekali talent kita,” ujar Herry yang berpengalaman bekerja untuk Disney.
Untuk mewujudkan Jumbo sebagai evergreen IP, lanjut Herry, pihaknya telah merancang berbagai skema pengembangan kedepannya, yang akan disesuaikan dengan dinamika penerimaan publik atas cerita tersebut. Bisa jadi, Jumbo akan dikembangkan lebih jauh dalam bentuk seri film, spin-off, produksi merchandise, gim, ataupun dalam bentuk lainnya.
“Untuk menciptakan suatu evergreen IP, kita mendesain joruney-nya, memetakan perjalanannya kemana sih. Ada yang mulai dari apparel dari film dan sebagainya. Kita memang mendesainnya, Jumbo ini kita maunya lewat feature film, karena kita ingin punya suatu cerita yang universal,” imbuhnya.
Sinopsis Jumbo
Film animasi Jumbo menjadi ‘oase’ di tengah minimnya tontonan anak, khususnya animasi di layar lebar Indonesia. Karya dari Visinema Studios ini bakal tayang di momen Lebaran, tepatnya mulai 31 Maret 2025.
Jumbo menceritakan tentang seorang anak bernama Don yang mengalami luka dalam hidupnya. Dia kehilangan orang tuanya, dan di sisi lain, dalam kesehariannya dia pun menjadi anak yang seringkali diremehkan oleh anak-anak lain seusianya.
Perjalanan Don digambarkan dalam perspektif yang positif sekaligus menginspirasi, menempakan rasa sedih dan luka sebagai pendorong karakter itu untuk bertumbuh. Don bertekad untuk membuktikan diri dengan tampil dalam sebuah pertunjukan sandiwara panggung. Don mengembangkan ceritanya sendiri, berdasarkan dari buku dongeng peninggalan ibunya.
Namun tak hanya tentang perjalanan pembuktian diri, karakter Don juga dihidupkan dengan petualangan penuh makna. Dia dipertemukan dengan karakter-karakter positif lainnya, di mana dia terlibat dalam petualangan ajaib untuk membantu seorang teman yang hendak kembali menemukan orang tuanya.
Cerita film Jumbo, lewat petualangan Don dan teman-temannya, membawa pesan-pesan universal tentang persahabatan, kekuatan impian dan imajinasi, keberanian serta kepercayaan pada diri—nilai-nilai yang penting bagi pembentukan karakter anak-anak.
Film Jumbo melibatkan para pengisi suara dari kalangan aktor hingga penyanyi papan atas Indonesia. Ada Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH, Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl hingga Kiki Narendra. Dari jajaran pengisi suara anak, ada Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, M Adhiyat, hingga Graciella Abigail.