c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

KULTURA

20 Januari 2025

11:34 WIB

Minum Kopi Tanpa Gula Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer

Hasil penelitian menunjukkan, peminum kopi tanpa pemanis memiliki risiko 29-30% lebih rendah terkena alzheimer, demensia terkait, dan penyakit parkinson, dibanding mereka yang tak minum kopi

<p>Minum Kopi Tanpa Gula Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer</p>
<p>Minum Kopi Tanpa Gula Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Alzheimer</p>

Seorang wanita bersantai di sofa sambil menikmati kopi. Shutterstock/wavebreakmedia

JAKARTA - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, meminum kopi tanpa gula atau pemanis dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Dikutip dari Hindustan Times, Senin (20/1), penelitian tersebut meneliti data yang diperoleh dari UK Biobank yang melibatkan lebih dari 200.000 peserta berusia 40 hingga 69 tahun.

Para peneliti mengkategorikan konsumsi kopi ke dalam empat kelompok, yaitu kopi tanpa pemanis, kopi dengan pemanis gula, kopi dengan pemanis buatan, dan mereka yang tidak minum kopi.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan, peserta yang minum kopi tanpa pemanis memiliki risiko 29-30% lebih rendah terkena alzheimer, demensia terkait, dan penyakit parkinson, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi. Selain itu, orang-orang ini juga memiliki risiko 43% lebih rendah untuk meninggal akibat kondisi-kondisi tersebut.

Penyakit neurodegeneratif adalah penyakit progresif yang berdampak pada daya ingat, pemikiran kritis, tugas sehari-hari, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Jadi, tingkat kematian dari penyakit-penyakit ini juga sedikit menurun. Sayangnya, mengonsumsi kopi manis tidak menunjukkan manfaat perlindungan yang sama.

Selain itu, kopi tanpa kafein juga menunjukkan tindakan perlindungan, mengurangi risiko penyakit alzheimer dan parkinson hingga 34-37%, dan menurunkan risiko kematian hingga 47$.

Gula menjadi salah satu tanda bahaya yang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Para ahli kesehatan juga memperingatkan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Menambahkan gula pada kopi dapat membuatnya menjadi manis dan lezat, namun tidak memiliki manfaat kesehatan yang nyata. Sebaliknya, dengan memilih mengonsumsi kopi tanpa pemanis, seseorang dapat menjaga kesehatan otak.

Waktu Terbaik
Sebelumnya, sebuah penelitian terbaru mengatakan, waktu meminum kopi tidak kalah penting dengan banyaknya jumlah yang kita minum. Dilansir dari Medical Daily, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menemukan, orang yang minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan risiko kematian secara keseluruhan yang lebih rendah, dibandingkan dengan peminum kopi sepanjang hari.

"Ini adalah penelitian pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan hasil kesehatan. Temuan kami menunjukkan, yang penting bukan hanya apakah Anda minum kopi atau seberapa banyak Anda minum, tetapi juga waktu minum kopi. Kami biasanya tidak memberikan saran tentang waktu dalam panduan diet kami, tetapi mungkin kami harus memikirkan hal ini di masa mendatang," kata Dr. Lu Qi, yang memimpin penelitian di Universitas Tulane, New Orleans.

Temuan ini didasarkan pada analisis jenis, jumlah, dan waktu mengonsumsi makanan dan minuman dalam satu hari oleh lebih dari 40.000 orang dewasa yang menjadi bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES) antara tahun 1999 dan 2018. Para peneliti juga menganalisis subkelompok terpisah yang terdiri dari 1.463 orang yang menyelesaikan buku harian makanan dan minuman terperinci selama seminggu penuh.

Para peserta diikuti selama sembilan hingga 10 tahun dan penyebab kematian mereka dicatat. Analisis mengungkapkan, peminum kopi pagi memiliki kemungkinan 16% lebih kecil untuk meninggal karena sebab apa pun dan 31% lebih kecil untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Namun, tidak ada pengurangan risiko yang diamati ketika mereka yang tidak minum kopi dibandingkan dengan mereka yang minum kopi sepanjang hari. Studi ini juga mencatat, peminum kopi pagi menikmati manfaat perlindungan terlepas dari jumlah cangkir yang dikonsumsi. Namun, peminum kopi pagi yang ringan yakni satu cangkir atau kurang mengalami penurunan risiko yang lebih kecil.

Para peneliti belum memeriksa mekanisme pasti di balik mengapa kopi pagi bermanfaat bagi kesehatan jantung. Namun, Dr. Qi menyarankan satu kemungkinan penjelasan, minum kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan kadar hormon, seperti melatonin, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi faktor risiko kardiovaskular seperti peradangan dan tekanan darah.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan kami pada populasi lain, dan kami memerlukan uji klinis untuk menguji dampak potensial dari perubahan waktu minum kopi," tambah Dr. Qi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar