27 Juni 2024
19:21 WIB
Migrain Sering Terjadi Saat Pertama Menstruasi
Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang terjadi pada masa haid memengaruhi senyawa pada otak yang berkontribusi pada terjadinya migrain. Biasanya migrain terjadi di hari pertama menstruasi.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi wanita sakit kepala. Freepik
JAKARTA - Migrain merupakan salah satu jenis kepala yang banyak dialami oleh orang. Berbeda dengan sakit kepala biasa, migrain mempunyai gejala yang khas, seperti sakit kepala yang berdenyut dan berintensitas berat.
Meskipun migrain bisa dialami oleh siapa saja, ternyata migrain paling sering terjadi pada wanita. Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis saraf RS Pondok Indah dr. Andre.
"Secara statistik migrain paling sering terjadi pada wanita, khususnya pada usia produktif. Masa haid yang dialami oleh wanita menyebabkan fluktuasi hormon, nah fluktuasi hormon itu yang menyebabkan terjadinya migrain dan banyak pada wanita, karena pria kan tidak ada itu," kata dr. Andre.
Pada wanita, terdapat dua hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut mengalami fluktuasi saat wanita mencapai usia produktif atau pubertas. Beberapa wanita bahkan melaporkan mengalami migrain saat menstruasi pertama mereka. Sebuah penelitian bahkan memperkirakan ada 60% wanita dengan migrain yang saat menstruasi.
Dilansir dari laman University of Colorado Anschutz Medical Campus, hormon estrogen dan progesteron yang ada pada wanita ini memiliki peran dalam meregulasi banyak fungsi biologis. Salah satunya adalah mempengaruhi senyawa pada otak yang berkontribusi pada migrain.
Selain itu, kedua hormon tersebut juga bisa secara cepat mengubah ukuran pembuluh darah yang dapat mengakibatkan serangan migrain. Kendati begitu, bukan berarti sepanjang hidupnya wanita akan mengalami migrain. Saat mencapai usia 50 tahun ke atas atau menopause, biasanya migrain tidak akan menghilang.
"Saat menopause, angka kejadian migrain akan menurun karena hormon estrogen dan progesteron telah lebih stabil dan menurun, berbeda pada saat masa haid yang ada fluktuasi hormon, jadi lebih jarang mengalami migrain," timpal dr. Andre.
Dia menambahkan, apabila seseorang berusia 50 tahun ke atas mengalami sakit kepala yang belum pernah dialami sebelumnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, sakit kepala yang dialami bisa jadi bukan migrain karena migrain jarang terjadi pada usia tua. Dikhawatirkan sakit kepala yang timbul merupakan akibat dari penyakit penyerta yang mungkin dimiliki, seperti hipertensi, bukan migrain.