c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 Maret 2025

15:19 WIB

Microsoft Umumkan Penutupan Skype Bulan Mei

Microsoft mengakui bahwa tren penggunaan telah berubah dan saatnya untuk beralih sepenuhnya ke Teams, yang lebih cocok dengan kebutuhan komunikasi modern. 

Editor: Rendi Widodo

<p>Microsoft Umumkan Penutupan Skype Bulan Mei</p>
<p>Microsoft Umumkan Penutupan Skype Bulan Mei</p>

Skype akhirnya akan tutup operasi di 5 Mei 2025

JAKARTA - Microsoft akhirnya secara resmi mengumumkan penghentian layanan Skype secara permanen yang akan efektif pada 5 Mei 2025, setelah beroperasi selama 22 tahun.

Penutupan ini seiring dengan langkah perusahaan untuk beralih fokus membangun Microsoft Teams. Perwakilan Microsoft beralasan bahwa tren penggunaan telah berubah dan saatnya untuk beralih sepenuhnya ke Teams, yang lebih cocok dengan kebutuhan komunikasi modern.

“Sekarang, kalau kami fokusnya ke Teams saja, perpesanan ini jadi lebih sederhana dan inovasinya bisa dijalankan lebih cepat,” kata Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, Jeff Teper dikutip dari Antara, Sabtu (1/3).

Selama transisi, Skype tetap berfungsi hingga batas waktu yang ditentukan, tetapi pengguna yang tidak mengambil tindakan akan kehilangan data mereka setelah tahun 2025.

Jadi mulai hari ini hingga 5 Mei (dengan durasi kurang lebih 10 pekan), pengguna perlu melakukan migrasi seluruh kontak dan data percakapan Skype mereka ke Microsoft Teams. Setelah migrasi dilakukan, pengguna dapat mengunduh data Skype mereka melalui fitur ekspor bawaan aplikasi Teams; meskipun demikian, detail mekanisme ekspor data tersebut belum dijelaskan lebih terperinci.

Skype diluncurkan pada 2003 dan mendapatkan popularitas sebagai alat untuk berbicara sambil bertatap muka dengan teman melalui internet. Selanjutnya, pada 2011, Microsoft mengakuisisi layanan pengganti Windows Live Messenger itu dengan nilai transaksi mencapai US$8,5 miliar.

Jeff Teper, mengonfirmasi dampak signifikan Skype bagi basis penggunanya, mencatat lebih dari 36 juta pengguna aktif harian pada 2023, meskipun pada puncak popularitas Skype (2013) pernah mencapai 300 juta pengguna.

Peluncuran Microsoft Teams menandai tonggak penting bagi Microsoft dalam layanan komunikasi berbasis cloud. Meskipun sering dibandingkan dengan Slack, strategi Microsoft sebenarnya lebih luas, yakni membangun platform kolaborasi dan komunikasi terintegrasi dengan beragam aplikasi Microsoft dan pihak ketiga, termasuk fitur obrolan teks dan video – yang secara langsung berkompetisi dengan Skype.

Pada 2021, Microsoft menetapkan Teams sebagai aplikasi komunikasi terintegrasi utama di sistem operasi Windows 11.

Penurunan popularitas Skype diprediksi dua tahun setelah Microsoft meluncurkan aplikasi Teams versi desktop dan web yang sepenuhnya dibangun ulang ini. Dalam periode tersebut, Teper menyatakan peningkatan empat kali lipat durasi panggilan konsumen di Teams, meskipun ia enggan mengungkapkan jumlah pengguna aktif harian dari total 320 juta pengguna.

Bagi pengguna lama yang masih memiliki kredit di akunnya, Microsoft akan menyediakan layanan "Skype Dial Pad" baik di portal web Skype maupun di Teams untuk jangka waktu tidak terbatas.

Microsoft juga mendorong pengguna untuk beralih ke Teams Free. Ini menawarkan beberapa fitur tambahan yang tidak tersedia di Skype, seperti integrasi kalender, namun Teams Free tidak memiliki fitur utama lainnya yang merupakan ciri khas Skype — secara khusus, fungsi panggilan telepon yang memungkinkan pengguna menelepon nomor ponsel dan telepon rumah, serta menerima panggilan telepon dengan nomor telepon Skype.

Selanjutnya pada 2025, sampailah pada pengumuman yang menandai berakhirnya salah satu perusahaan rintisan teknologi besar pertama yang diluncurkan di Eropa pada 2011, di era awal koneksi panggilan telepon berbasis jaringan internet. Dan Microsoft percaya bahwa konsumen sekarang sudah siap.

"Penonaktifan Skype telah kami pertimbangkan, tetapi kami menilai produk ini baru pantas dihentikan setelah Teams menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi dan mendapat sambutan positif dari konsumen. Kami merasa waktu dan umpan balik yang ada saat ini memungkinkan kami untuk melanjutkan langkah tersebut," kata Teper.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar