20 Oktober 2022
14:43 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Microsoft sedang membangun toko seluler Xbox (Xbox Mobile Store) untuk bisa menawarkan berbagai gim buatannya secara langsung di perangkat seluler konsumen. Hal ini diungkapkan oleh Microsoft kepada Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris atau Competition and Markets Authority (CMA), saat menyelidiki akuisisi mereka terhadap Activision Blizzard senilai $68,7 miliar.
Dalam penyelidikan tersebut CMA telah meminta konteks akuisisi Activision Blizzard yang dilakukan Microsoft. Dalam pengajuannya, Microsoft mengatakan bahwa motivasi akuisisi itu untuk membangun kehadiran berbagai gim mobile mereka. Termasuk di dalamnya untuk membuat platform dan toko gim seluler Xbox.
"Transaksi ini akan meningkatkan kemampuan Microsoft untuk membuat toko gim generasi berikutnya yang beroperasi di berbagai perangkat, termasuk seluler sebagai hasil dari penambahan konten Activision Blizzard," tulis Microsoft dalam pengajuannya kepada CMA, seperti dikutip dari The Verge.
Baca juga: Microsoft Boyong Xbox Ke TV Pintar Samsung
Dengan membangun komunitas gamers Activision Blizzard, Xbox berusaha untuk memgembangkan keberadaan Xbox Store ke perangkat seluler, dan menarik gamers ke Platform Mobile Xbox yang baru. Namun demikian pihaknya menyadari bahwa untuk mengalihkan konsumen dari Google Play Store dan App Store, membutuhkan perubahan besar dalam perilaku konsumen.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates pada tahun 1975 itu berharap, dengan menawarkan konten yang terkenal dan populer, para gamer akan lebih terdorong untuk mencoba sesuatu yang baru. Maka dari itulah mereka mengakuisisi Activision Blizzard.
Dengan mengakuisisi Activision Blizzard, Microsoft akan bisa memanfaatkan kepopuleran gim seperti Call of Duty: Mobile and Candy Crush Saga yang dipublis oleh Activision and King. Kepopuleran dua gim tersebut diyakini akan membuat mereka bisa mengembangkan toko gim seluler untuk bersaing dengan Google Play dan App Store.
Baca juga: Aplikasi Apple Music Hadir Di Konsol Xbox
Apalagi, seperti yang diungkapkan Microsoft, dalam pengajuannya ke CMA, pendapatan gim seluler dari divisi King sudah mewakili lebih dari setengah pendapatan Activision Blizzard dan paruh pertama tahun 2022, hanya dari gim "Call of Duty: Mobile".
Upaya Microsoft untuk bersaing di pasar gim seluler memang sangat masuk akal. Sebab, selain memang sangat menjanjikan, beberapa perusahaan besar juga mulai melakukan langkah serupa. Seperti Sony PlayStation yang melakukan langkah tersebut dengan mengakuisisi Savage Game Studios pada Agustus lalu.
Perusahaan pesaing utama Microsoft dengan Xbox dalam industri konsol gim itu mengatakan, dengan akuisisi tersebut, pengembang gim seluler Savage Game Studios akan bergabung dengan Divisi Seluler PlayStation Studios yang baru, untuk fokus membantu upaya pengembangan gim seluler mereka.
Di luar pasar gim seluler yang semakin menjanjikan, menariknya dalam penyelidikannya terhadap akuisisi Activision Blizzard, CMA hampir sama sekali tidak membahas potensi masuknya Microsoft ke dalam gim seluler. Mereka justru berfokus pada gim konsol, yang menurut Microsoft merupakan bagian yang semakin kecil dari keseluruhan pasar mereka.