10 Juli 2023
18:28 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Katarak adalah sebuah kondisi medis yang terjadi ketika lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh. Lensa mata yang keruh ini dapat menghalangi masuknya cahaya ke dalam mata, sehingga mengganggu penglihatan seseorang.
Dokter spesialis mata dr. Amar Shidik menyebut bahwa pada tahun 2017, sekitar 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan. Dalam jumlah tersebut, 1,6 juta orang dikategorikan sebagai orang yang buta, sementara 6,4 juta orang lainnya mengalami gangguan penglihatan sedang dan berat.
Gangguan penglihatan sedang dan berat mengacu pada kondisi di mana seseorang memiliki masalah penglihatan yang signifikan, tetapi tidak mencapai tingkat kebutaan mutlak. Dalam hal ini, mereka mungkin memiliki penglihatan terbatas, ketajaman visual yang rendah, atau memiliki masalah dengan bidang pandang mereka.
"Dari data tersebut, sebanyak 81,2% gangguang pengelihatan disebabkan oleh katarak," ujar dr. Amar di RS Premier Jatinegara, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dr. Amar melanjutkan bahwa kondisi katarak memang umum terjadi karena penuaan alami. Karena, semakin tinggi usia, kemampun mata untuk bekerja menurun, sehingga tidak lagi berfungsi secara optimal.
Terlebih, gaya hidup modern melibatkan penggunaan yang berlebihan dari perangkat elektronik seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer berkontribusi pada perkembangan katarak. Karena paparan jangka panjang terhadap sinar biru yang dipancarkan oleh layar elektronik dapat meningkatkan risiko katarak.
Selain itu, peningkatan penggunaan layar juga dapat mengakibatkan ketegangan mata yang berlebihan, yang dikenal sebagai sindrom mata kering, yang dapat memperburuk gejala katarak.
Menurutnya, selain usia dan perubahan gaya hidup modern, ada lagi beberapa faktor lain yang menyebabkan angka katarak makin bertambah.
"Karena Indonesia menjadi negara tropis dengan paparan sinar matahari yang tinggi, risikonya pun semakin tinggi," ungkap dr. Amar.
Paparan sinar UV secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas dalam lensa mata. Radikal bebas ini dapat merusak sel-sel lensa dengan cara merusak struktur protein di dalamnya.
Akumulasi kerusakan ini seiring waktu dapat menyebabkan perubahan dan kekeruhan pada lensa yang merupakan karakteristik katarak.
Menghindari paparan sinar matahari yang intens terutama saat berada di luar pada periode dengan sinar matahari terkuat, biasanya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore sangat penting dalam pencegahan katarak dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan.
"Apabila tetap beraktivitas, gunakan kacamata hitam yang ada perlindungan UV, topi atau payung saat berada di bawah sinar matahari langsung," sebut dr. Amir.
Bahkan, katarak bisa terjadi karena mengonsumsi jenis obat steroid. Obat ini kerap digunakan oleh pasien asma atau ditambahkan pada racikan jamu. Karena tidak semua jamu itu bagus, seringkali diracik dengan tamabahan streroid.
Steroid adalah kelompok obat yang memiliki efek antiinflamasi dan imunosupresif. Dalam konteks katarak, penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi steroid dapat menyebabkan perkembangan katarak.
"Pasien yang konsumsi jamu ini punya gambaran khas seperti muka lebih tembam karena ada tanda overuse steroid," jelasnya.
Perawatan katarak umumnya dilakukan melalui prosedur pembedahan. Pembedahan katarak adalah prosedur yang efektif dan umum dilakukan untuk menghilangkan lensa mata yang keruh dan menggantinya dengan lensa buatan yang jernih.