15 Oktober 2025
14:35 WIB
Message Summaries, Fitur Ringkasan Chat WhatsApp Yang Belum Terbaca
Di tengah padatnya aktivitas, banyak orang belum sempat membaca chat WhatsApp yang menumpuk. Tanpa harus membaca detail, fitur Message Summaries bisa memberikan ringkasan pesan yang belum terbaca.
Editor: Satrio Wicaksono
WhatsApp hadirkan fitur Message Summaries di Indonesia. ANTARA/HO-WhatsApp
JAKARTA - WhatsApp membawa fitur Message Summaries atau Ringkasan Pesan ke Indonesia. Fitur ini memudahkan pengguna merangkum percakapan yang belum terbaca dengan tetap menjaga privasi pengguna.
"Kami menghadirkan Ringkasan Pesan, sebuah fitur baru yang didukung oleh Meta AI untuk membantu Anda merangkum percakapan yang belum terbaca secara cepat tetap menjaga privasi. Hanya sekilas saja, Anda sudah bisa menangkap inti percakapan sebelum membaca pesan satu per satu," demikian pernyataan WhatsApp, Rabu (15/10).
Fitur Message Summaries yang diboyong ke Indonesia ini tentu juga tersedia dalam Bahasa Indonesia, Meski demikian, belum semua dapat mengaksesnya karena akan diluncurkan secara bertahap ke para pengguna.
Cara kerja fitur ini menggunakan teknologi Pemrosesan Pribadi. Memungkinkan Meta AI membuat ringkasan pesan di aplikasi tanpa memberikan akses, baik kepada Meta maupun WhatsApp pada pesan atau ringkasan pribadi pengguna.
Dengan teknologi ini, seperti dikutip dari Antara, tidak ada seorang pun di dalam percakapan yang mengetahui bahwa pengguna telah meminta Meta AI untuk merangkumkan pesan. Dengan demikia privasi pengguna tetap terjaga ketika memanfaatkan fitur ini.
Beberapa kreator konten telah menjajal Message Summaries. Disebutkan jika mereka merasa terbantu, karena dapat memahami percakapan dengan mudah meski memiliki kegiatan yang padat. Contohnya seperti konten kreator bernama Theresa Learns.
"Fitur Message Summaries di WhatsApp sangat membantu saat chat menumpuk dan belum terbaca, terutama jika tergabung di banyak grup chat. Dengan bantuan AI, kita bisa langsung tahu inti percakapan tanpa harus scroll semua isi chat," kata Theresa.
Kreator konten lainnya, Agussuup, juga menyebutkan fitur ini membantunya lebih efisien untuk menangani banyak percakapan dengan beragam pihak.
"Sangat memudahkan para content creator, terutama saat banyak chat masuk berbarengan dari brand, agensi, juga bagi pelajar, profesional, hingga admin online shop. Chat jadi lebih cepat, efisien, dan produktif," tutur Agussuup.
Fitur ini bersifat opsional dan tidak akan aktif secara otomatis, karena WhatsApp meyakini pengalaman ini harus berada di bawah kendali penuh pengguna.
Pengguna bisa memilih untuk mengaktifkannya atau tidak melalui Pengaturan Pribasi Percakapan Lanjutan, untuk menentukan percakapan mana saja yang dibagikan ke fitur AI.
Fitur ini pertama kali dikenalkan WhatsApp pada Juni 2025 dan kini diluncurkan ke lebih banyak negara secara berkala.