06 Juni 2022
16:58 WIB
Penulis: Gema Bayu Samudra
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Motor klasik memang punya kesan tersendiri pada setiap orang yang melihatnya. Mulai dari kesan antik hingga cerita lintas zaman yang mungkin sudah dilaluinya.
Seperti halnya Lambretta, sebuah merek skuter yang berasal dari Milan, Italia. Skuter yang sering disandingkan dengan Vespa ini memang memiliki keunikannya sendiri.
Selain jauh lebih langka dari Vespa, Lambretta sendiri juga tak pernah memiliki APM (agen pemegang merek) resmi di Indonesia sampai tahun 2019.
Hadir dengan varian terbarunya bermesin matik 4 tak, tak serta merta membuat Lambretta baru ini secara masif laku di kalangan pecinta skuter layaknya Vespa. Masih banyak orang yang menganggap versi klasiknya tak tertandingi.
Hal ini dapat dilihat pada event bergengsi pecinta skuter pada Jakarta Mods Mayday 2022 di Epiwalk Kuningan, Jakarta Selatan. Alih-alih Lambretta modern, justru sederet Lambretta tua yang bersanding dengan gerombolan Vespa.
Baca juga: Sepeda Bermesin dan Impian Yang Tertiup Angin
Saat didekati, Lambretta ini tampak klasik dan orisinil. Catnya yang didominasi putih dan coklat tua sudah mulai memudar alias berkarat, namun tak mengurangi aura menariknya.
Penasaran pun berlanjut, hingga Validnews menemui Suta Wijaya sang pemilik Lambretta tua tersebut. Dia mengatakan bahwa Lambretta miliknya adalah varian Special keluaran tahun 1967.
Pertanyaan pertama yang terlontar adalah kenapa warna cat orisinalnya yang mulai tua dan mengelupas dia biarkan terekspos begitu saja tanpa terlihatnya perawatan seperti repaint.
“Justru kalau kondisi catnya orisinal itu biasanya mesinnya terjaga, benar-benar motor yang disimpan dirawat gitu loh,” papar Suta di Epiwalk, Sabtu (28/5).
Baca juga: Piaggio Rilis Helm Vespa Heritage Bernuansa Retro
Pernyataannya seakan menekankan, keorisinilan sebuah motor pada keluarga Lambretta adalah sebuah nilai yang harus dijaga secara total. Sebuah poin yang menjadi nilai jual terpenting dari sebuah barang antik.
Hal menarik selanjutnya adalah bagaimana mungkin motor yang sudah berusia hingga 55 tahun ini tetap bisa mengapa? Jawaban Suta pun sederhana, usaha untuk berani cari-cari spare part dan terus bergaul dengan komunitas.
Hal ini membuat dirinya bisa menjaga Lambretta Special-nya tetap seru diajak jalan. Tak bisa dipandang sebelah mata, menjaga sebuah mesin yang bahkan secara spare part-nya tidak didukung secara resmi bukanlah hal mudah.
“Perawatannya sama aja sih ya kaya Vespa lah karena dia juga motor 2 tak, kenapa dulu orang Indonesia tidak tertarik pada Lambretta karena keberadaan spare partnya kan jarang,” ucap Suta Wijaya (28/5).
Baca juga: Vespa Luncurkan Kolaborasi Dengan Justin Bieber
Suta menambahkan pada masa sekarang untuk perawatan Lambretta pun sebenarnya kian mudah, karena banyak yang menjual spare part hingga aksesorinya. Selain itu, digitalisasi jual beli pun membuat pencarian spare part Lambretta tua semakin mudah.
“Cuman karena sekarang udah generasi online jadi beli spare partnya udah gampang, banyak market-market yang beredar, onderdilnya banyak di Indonesia termasuk yang nyediain aksesoris,” tambah Suta, (28/5).
Tidak hanya berbicara tentang perawatan, Suta juga menyinggung soal kelebihan masing-masing, antara Lambretta klasik dengan Lambretta modern.
Menurut dia kalau soal kelebihan Lambretta modern menurut dia lebih kepada nyaman saat berkendara, sedangkan kelebihan pada Lambretta klasik lebih kepada ingin jadi pusat perhatian.
“Kalau untuk nyaman keseluruhan pasti ya yang modern, tapi untuk style atau pengen cari perhatian itu lebih yang ke tua pastinya,” pungkasnya.
Untuk urusan harga, model-model klasiknya pun memiliki banderol yang bikin merinding. Di tengah sedang ranjingnya orang-orang dengan motor orisinil beberapa tahun belakangan, di jagat online pun ada yang membuka harga Lambretta tahun 1964 di Rp350 juta.
Tertarik dengan Lambretta klasik?