c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

17 Agustus 2024

18:00 WIB

Menyigi Cerita Dan Budaya Indonesia Dalam Pagelaran Sabang Merauke

Pertunjukan ini menyajikan fragmen-fragmen kisah tentang para pahlawan Nusantara. Mulai dari Cut Nyak Dhien di Aceh hingga Frans Kaisiepo di Papua.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Menyigi Cerita Dan Budaya Indonesia Dalam Pagelaran Sabang Merauke</p>
<p>Menyigi Cerita Dan Budaya Indonesia Dalam Pagelaran Sabang Merauke</p>

Sesi preview Pagelaran Sabang Merauke 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (16/9). Validnews/Andesta

JAKARTA - Pagelaran Sabang Merauke (PSM) 2024 dihelat di JIExpo Theatre Kemayoran, Jakarta pada Sabtu dan Minggu ini. Edisi kelima pagelaran persembahan iForte dan BCA ini kembali menyuguhkan pertunjukan kolosal yang melibatkan ratusan penari, penyanyi serta pemusik tanah air.

Pertunjukan ini menyajikan fragmen-fragmen kisah tentang para pahlawan Nusantara. Mulai dari Cut Nyak Dhien di Aceh hingga Frans Kaisiepo di Papua, kisah-kisah itu dibentangkan dengan lakon panggung, nyanyian serta tarian yang atraktif.

Penonton disuguhkan cerita dengan sajian memukau lewat tari-tarian tradisi dari tiap-tiap provinsi oleh para penari dari penjuru Indonesia.

Mula-mula adalah gambaran suasana gerilya pasukan Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar, ditingkahi Tari Saman dan Ratoe Jaroe yang menggambarkan semangat perlawanan komunal masyarakat melawan penjajah. Fragmen ini dibawakan dengan ciamik oleh Yuyun Arfah dan Nino Prabowo.

Tanpa disadari segera oleh penonton, fragmen cerita beralih ke Sumatra Utara, Sumatra Barat, hingga Sumatra Selatan. Masing-masing scene mengangkat cerita kepahlawanan lokal dengan kemasan lakon, tarian dan musik yang merepresentasikan warna seni setiap daerah.

Penyanyi Isyana Sarasvati yang turut bergabung dalam pagelaran, menambah semarak panggung saat ia tampil dalam fragmen Bengkulu, membawakan kisah tentang Fatmawati serta menyanyikan lagu “Melati Suci” karangan Guruh Soekarno Putra.

Ada pula Yura Yunita, yang bergabung dalam fragmen cerita Jawa Barat dengan perlawanan rakyatnya, hingga Jawa Timur dengan konteks peristiwa 10 November 1945. Dalam bagian Jawa Timur, Yura menunjukkan totalitasnya sebagai seniman dengan bermain bersama kelompok reog, menyanyikan lagu tradisi “Walang Kekek” sambil duduk di pundak Dadak Merak yang menari.

Selanjutnya PSM 2024 berkisar ke daerah-daerah Indonesia bagian lain, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua. Isyana dan Yura turut bergabung dalam beberapa fragmen lain, bersama para penyanyi dan pemeran yang di antaranya adalah Gabriel Harvianto, Christine Tambunan, Yuyun Arfah, Taufan Purbo, Mirabeth Sonia hingga Yan Josua.

Pertunjukan selama 3 jam lebih ini tak terasa lama karena penonton terus-menerus disuguhkan penampilan panggung yang memukau, terutama para penari. Pertunjukan seni gerak yang prima, ditambah iringan musik dari Jakarta Concert Orchestra pimpinan konduktor Avip Priatna, membuat pertunjukan ini terasa begitu hidup.

Penonton terutama mendapatkan penuturan kisah para pahlawan nusantara yang sebagiannya sudah jamak dikenal, namun sebagian lainnya agaknya langka diceritakan. Kisah tentang para pahlawan menjadi tak semenjemukan kisah dalam buku sejarah, karena di sini kisah-kisah tersebut dikemas dalam beragam bentuk kesenian atraktif.

Sebagai tontonan, PSM 2024 boleh dikata juga memberikan pengalaman seni yang langka. Pernah menonton langsung tari piring yang para pemainnya menari bersama beling kaca? Atau pernahkah Anda melihat langsung permainan bambu gila dari Maluku, atau mendengar ‘pedasnya’ bunyi pecut pengendali pecut dalam atraksi reog? Itu semua disajikan oleh para penari di PSM 2024.

Pertunjukan yang mengusung tema “Pahlawan Nusantara” ini pendeknya memberikan tontonan seni segar bagi pecinta seni. Pagelaran ini menyuguhkan jendela kisah para pahlawan Indonesia secara efektif, dan meninggalkan kesan kuat bagi penonton.

PSM 2024 diarahkan oleh Rusmedie Agus bersama 9 koreografer, serta diperkuat sejumlah pemusik dari khazanah tradisi hingga kontemporer seperti Dian HP, Kiki Dunung hingga konduktor Avip Priatna. Untuk PSM, Avip Priatna memboyong Jakarta Concert Orchestra sebagai pembawa musik utama, diperkuat Batavia Madrigal Singers serta the Resonanz Children’s Choir.

PSM 2024 ditampilkan dalam sesi preview di JIExpo Theatre, Jakarta, pada Jumat (16/8) malam, dan akan dipentaskan untuk publik pada Sabtu dan Minggu  sebelum akan dipertunjukkan untuk publik dalam empat sesi pada Sabtu dan Minggu, 17 dan 18 Agustus 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar