26 September 2022
12:39 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Bagi kalian penonton setia "Transformer" pasti pernah melihat tumpukan batu raksasa di salah satu scene film "Transformer: The Last Knight". Ya, bukan tanpa alasan batu-batu raksasa itu ditumpuk hanya untuk keperluan syuting. Tumpukan batu-batu raksasa itu benar adanya dan merupakan sebuah tempat wisata sejarah bernama Stonehenge.
Stonehenge merupakan monumen lingkaran batu prasejarah, kuburan, dan situs arkeologi yang terletak di Dataran Salisbury, 13 km sebelah utara Salisbury, Wiltshire, Inggris. Banyak yang beranggapan bahwa Stonehenge merupakan situs keagamaan dan ekspresi kekuatan serta kekayaan para kepala suku, bangsawan, dan imam yang membangunnya, meskipun tidak ada bukti pasti mengenai tujuan yang dimaksudkan dari pendirian Stonehenge.
Dilansir dari britannica, Stonehenge dibangun dalam enam tahap antara 3000 dan 1520 SM selama transisi dari Periode Neolitik (Zaman Batu Baru) ke Zaman Perunggu. Stonehenge ini unik karena batu sersennya yang berbentuk artifisial (blok slicrete Kenozoikum) tersusun dalam formasi post-and-intel. Nama Stonehenge berasal dari bahasa Saxon stan-hangen yang berarti "batu gantung" atau 'tiang gantungan".
Stonehenge ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986. Pada tahun-tahun sebelumnya, Stongehenge terus mengalami perombakan dan penggalian demi mencari bukti-bukti sejarah yang "terkubur" di dalamnya.
Stonehenge adalah lingkaran batu paling terkenal di dunia dan dikunjungi oleh lebih dari sejuta orang setiap tahun. Stonehenge berdiri sebagai salah satu ikon unik Inggris untuk semua hal yang misterius dan menakjubkan tentang masa lalu prasejarah umat manusia.
Selama lebih dari satu abad, orang-orang Druid telah berkumpul di monumen ini untuk merayakan titik balik matahari musim panas hingga mengadakan festival musik di sana. Sempat dilarang pada tahun 1985 akibat bentrokan keras dengan polisi, pertemuan tahunan itu dilanjutkan kembali pada tahun 2000.
Pemerintah Inggris mengusulkan pembangunan pusat pengunjung baru sepanjang abad ke-20 dan ke-21. Tetapi proyek itu berulang kali tertunda karena pemotongan anggaran dan ketidakpastian lainnya. Hingga seiring berjalanannya waktu, Stonehenge tak lagi sebatas batu-batu raksasa saja, melainkan telah menjadi destinasi wisata yang ditunjang dengan berbagai aktivitas seru yang bisa dilakukan di sekitarnya.
Ketika ingin berkunjung ke Stonehenge, selain melihat batu raksasa, kalian juga akan menemukan makam-makam kuno yang ada di sana. Beberapa tempat di sekitar Stonehenge juga bisa menjadi referensi tempat yang bisa kamu kunjungi seperti museum, katedral, tour perjalanan menaiki jeep, hingga makan malam di bar.
Tak perlu takut kesasar di sana, ada banyak sekali paket perjalanan yang ditawarkan kepada wisatawan. Kalian bisa memilih sesuai keinginan ingin berkunjung ke mana saja. Di sisi lain, Stonehenge menjanjikan sekali dari bentangan pemandangannya yang dihiasi rerumputan hijau.
Hal ini memberikan latar belakang foto yang akan membuat feed Instagram kalian menjadi berbeda dari sebelumnya. Banyak sekali spot foto di Stonehenge yang bisa kalian pamerkan di sosial media saat berkunjung ke sana. Rasakan magisnya berlibur ke Stonehenge yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.