c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

08 Oktober 2024

18:49 WIB

Menparekraf Cari Solusi Atasi Pungli Tempat Wisata

Praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di kawasan wisata jadi bumerang, seperti yang terjadi di Gunung Pancar, Sentul. Pemerintah pun mencari solusi untuk atasi hal tersebut. 

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Menparekraf Cari Solusi Atasi Pungli Tempat Wisata</p>
<p>Menparekraf Cari Solusi Atasi Pungli Tempat Wisata</p>

Wisatawan berlibur di Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

JAKARTA - Fenomena pungutan liar (pungli) di beberapa kawasan wisata masih jadi persoalan. Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang lekat akan adanya praktik-praktik pungli ini. 

Belakangan isu praktik pungli tersebut kembali mencuat, lantaran telah menjadi bumerang bagi ekosistem di kawasan wisata itu sendiri. Sebut saja kawasan Gunung Pancar, Sentul. Destinasi wisata ini dulunya tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, namun belakangan berubah 180 derajat akibat maraknya pungli. 

Berdasarkan pengalaman yang dibagikan wisatawan di jagat maya, kebanyakan dari mereka mengaku tak berminat kembali ke Gunung Pancar. Pasalnya, kata mereka, adanya pungli berkedok tiket masuk yang berlapis. Selain itu, banyak oknum yang 'menembak' uang parkir.

Kejadian ini juga disuarakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dalam agenda Weekly Brief yang berlangsung di Jakarta, Senin (7/10).

"Selama ini yang saya sampaikan kalau wisatawan itu digetok, maka mereka akan kapok. Ini sudah dibuktikan di Gunung Pancar," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Sandi mengaku sedang mengupayakan beberapa solusi. Pertama, menjadikan Gunung Pancar sebagai kawasan desa wisata yang dikelola menjadi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) agar lebih teredukasi.

"Kita akan tata dengan pendekatan kelompok sadar wisata pak darwis dengan libatkan komunitas media pemerintah daerah berminta pemerintah desa. Kemudian kita akan tata dalam bentuk mungkin desa wisata  yang bisa memberikan sebuah pendekatan lebih kearifan lokal," beber Sandi

Sementara upaya kedua, dirinya mengaku akan mengubah metode pembayaran akses wisata menggunakan pembayaran digital untuk mencegah pungli.

"Nanti seperti pendanaan yang terjadi di beberapa desa wisata lainnya, di satukan dan bisa di bayar melalui digitalisasi, sehingga akhirnya pengalaman berwisata itu kembali menyenangkan aman, nyaman, menyenangkan untuk perjalanan," tambahnya.

Sandi meyakini, dengan karakteristik masyarakat Jawa Barat yang selama ini dikenal terbuka dan ramah, akan memperlancar upaya yang dilakukan untuk membenahi kawasan wisata Gunung Pancar. Karena itu, pihaknya juga mengaku akan memfasilitasi melalui pendanaan yang akan dikucurkan setara dengan desa wisata lainnya.

Sementara itu, Hery Antasari selaku Pj Walikota Bogor yang juga Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat menyebut, pemerintah setempat telah melakukan koordinasi permasalahan pungli di Taman Wisata Alam Gunung Pancar di Sentul. Pihaknya mengaku sudah melakukan penanganan dengan menurunkan saberpungli Jawa Barat dan saberpungli seperti Polda Jawa Barat.

"Memang disayangkan, saya kira mudah mudahan persoalan ini segera selesai dan dapat mulai hidup kembali wisata Gunung Pancar," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar