14 Januari 2025
17:47 WIB
Menjaga Jejak Peradaban Islam Di Serambi Makkah
Aceh menjadi bagian penting dalam jejak peradaban Islam di Indonesia. Karenanya, Menbud Fadli Zon pun mendorong didirikannya museum peradaban Islam di Serambi Makkah.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Aceh punya sejarah panjang dan penting tentang peradaban Islam Nusantara. Jejak-jejak peninggalan serta sebagai cerita yang ada, harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah dan warisan budaya bangsa.
"Berbagai jejak dan tinggalan sejarah yang menandai awalnya peradaban Islam di Aceh sejak masa Kerajaan Samudera Pasai tak hanya menunjukkan kontribusi Aceh dalam penyebaran Islam di Indonesia, namun juga kejayaan Aceh sebagai pusat perdagangan internasional dan pendidikan agama Islam," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Karena itu, dirinya mendorong kepada pemerintah daerah setempat untuk mendirikan museum peradaban Islam di Tanah Rencong. "Saya mendorong harus ada satu museum peradaban Islam yang besar dan representatif di Aceh," imbuhnya.
Menurutnya, museum peradaban Islam sangat memungkinkan didirikan di Aceh sebagai daerah yang dijuluki Serambi Makkah, baik itu di Banda Aceh maupun di Aceh Utara tempat Kerajaan Samudera Pasai. Pendirian museum peradaban Islam sangat tepat, kata dia, karena sejalan dengan program Kementerian Kebudayaan yang juga sedang merevitalisasi museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari dan Museum Muhammadiyah di Yogyakarta.
"Indonesia ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tentu semakin banyak outlet etalase museum yang menjelaskan semakin bagus," kata Fadli Zon.
Lebih lanjut dirinya menegaskan, museum dibutuhkan agar masyarakat dapat menggali kembali literasi tentang sejarah masa lampau. Kemudian bagaimana memanfaatkannya untuk masa depan.
"Sehingga sejarah itu terjadi kesinambungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, begitu juga dengan kebudayaan kita," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, salah satu museum kerajaan Islam di Aceh yang perlu segera diperbaiki adalah Samudera Pasai, di mana sudah 12 tahun diperbaharui atau penataan bangunannya belum tuntas hingga hari ini.
Fadli Zon bertekad untuk menuntaskan pembangunan situs Kerajaan Samudra Pasai atau tempat pertama Islam masuk ke Indonesia itu. Maka dibutuhkan kerja sama dari Pemerintah Aceh, kabupaten/kota, dan akademisi untuk penataan museum tersebut.
"Sehingga orang yang datang ke museum dapat memahami apa itu Samudera Pasai, dampaknya lahirnya pada peradaban selanjutnya pada zaman kesultanan Aceh," katanya.
Selain peradaban Islam, Aceh juga memiliki warisan budaya yang luar biasa. Aceh tercatat memiliki total 9.255 objek pemajuan kebudayaan.
"Warisan budaya Aceh yang mendunia antara lain Tari Saman, yang diinskripsi oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak-benda, naskah Hikayat Aceh yang ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia UNESCO," kata Fadli sembari menambahkan bahwa perayaan Hari Lahir Laksamana Keumalahayati juga sudah diakui oleh UNESCO.