02 April 2024
15:28 WIB
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Tinggal menghitung hari, momen libur panjang Idulfitri segera tiba. Sejak awal Ramadan, perkiraan pergerakan masyarakat ke berbagai wilayah di momen ini telah diantisipasi oleh sejumlah pihak, termasuk dari sisi industri pariwisata.
Salah satu antisipasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) adalah dengan diterbitkannya Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata, pada 26 Maret lalu.
“Surat ini dapat direplikasi seluruh Pemerintah Daerah untuk diedarkan di daerah masing-masing. Kemenparekraf akan berkoordinasi secara intensif dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenhub, Kemenkes, Kepolisian, dan BASARNAS setempat,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, dalam agenda The Extended Weekly Brief with Sandi Uno, yang berlangsung di Manhattan Hotel, Jakarta, Senin (1/4).
Setelahnya, langkah persiapan dilanjutkan dengan koordinasi dan pemantauan terhadap persiapan di sejumlah destinasi wisata hingga wilayah-wilayah yang potensial dikunjungi masyarakat.
Pola Pergerakan Wisata Lebaran 2024
Dari hasil pemantauan, Kemenparekraf sekaligus mengobservasi pola pergerakan di lima provinsi yang masuk dalam destinasi utama perjalanan mudik, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat.
Dari hasil observasi tersebut dapat diprediksi karakteristik kunjungannya, mayoritas wisatawan berasal dari daerah sekitar tujuan wisata dan masyarakat intra-provinsi. Selain itu diperkirakan kepadatan aktivitas wisata akan dimulai pada H+1 Lebaran. Di mana tingkat okupansi diprediksi akan mencapai lebih dari 80%, bahkan hingga 100% di sejumlah destinasi favorit.
Selain itu, jika dilihat dari perilaku berwisata dan lama kunjungan, tingkat Length of Stay (LoS) wisatawan intra-provinsi rata-rata berkisar antara satu hingga dua malam. Sementara wisatawan dari luar provinsi diperkirakan dapat mencapai empat malam.
Dari hasil survei yang dilakukan Kemenparekraf, preferensi daya tarik wisata di musim Lebaran akan menyasar sejumlah tempat dengan tema pantai atau danau, pusat kuliner, pegunungan atau agrowisata, taman rekreasi dan kebun binatang, hingga pusat perbelanjaan.
Kepastian Persiapan
Melihat pola pergerakan yang ada, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menyatakan, pihaknya telah memastikan kesiapan para pelaku industri pariwisata dalam menghadapi momen libur panjang saat lebaran nanti.
Pertama dari segi akomodasi, tingkat hunian hotel pada momen Lebaran tahun ini diproyeksi meningkat hingga 10% dengan, puncaknya diperkirakan pada H+2 lebaran. Rizki mengungkapkan, sejumlah online travel agent (OTA) telah berkoordinasi dan memberikan informasi sekaligus kemudahan atau fleksibilitas bagi masyarakat untuk pemesanan kamar.
"Tidak hanya akomodasi, pada musim libur lebaran ini hotel-hotel juga banyak yang telah menyiapkan aktivitas di dalam hotel atau resort juga paket diskon. Jadi hal ini sangat menggairahkan tidak hanya untuk calon wisatawan, tapi juga industri itu sendiri," papar Rizki.
Terkait ketersediaan kursi, Rizki menjelaskan, maskapai secara total telah menyiapkan 6,72 juta untuk 16 hari masa lebaran. Jumlah itu setara dengan 420 ribu kursi per hari yang terbang di seluruh Indonesia.
Selain itu, Kemenparekraf juga telah mengimbau kepada para pengelola atraksi wisata untuk terus menerapkan prinsip CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability), untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan saat momen libur Lebaran nanti.
"Kami telah memastikan pengelola atraksi atau destinasi wisata dengan memastikan penambahan sarana dan prasarana di destinasi seperti menyiapkan kantong-kantong parkir dan penambahan petugas pelayanan pengunjung," tambah Rizki.
Di akhir kesempatan tersebut, Menparekraf Sandi juga berharap jika momen libur Lebaran atau Idulfitri tahun ini dapat berjalan dengan lancar,dan memberikan pengaruh yang positif baik bagi perekonomian maupun industri pariwisata tanah air.
"Kita berharap perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan aman, tenang, dan nyaman. Momentum Ramadan ini juga menjadi berkah kita bersama untuk bisa memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan," pungkasnya.
Powered by Froala Editor