15 Juni 2023
13:49 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Menjaga gula darah anak sangat penting dalam mencegah risiko terkena diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 yang dulunya lebih umum terjadi pada orang dewasa, sekarang juga semakin sering terjadi pada anak-anak dan remaja, terutama karena pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
Dilansir dari laman Siloam Hospital, adapun rentang gula darah normal pada anak-anak dapat bervariasi tergantung pada usia dan situasi tertentu. Gula darah puasa (sebelum makan) untuk bayi baru lahir hingga 1 tahun yakni 70-100 mg/dL, anak usia 1 tahun hingga 6 tahun 80-100 mg/dL, dan anak usia 6 tahun hingga 18 tahun 70-100 mg/dL.
Kemudian, gula darah acak (tanpa mempertimbangkan waktu makan) untuk anak usia 1 hingga 6 tahun adalah 80-180 mg/dL dan anak usia 6 tahun hingga 18 tahun yakni 70-150 mg/dL.
Menjaga pola makan yang sehat dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meminimalkan risiko terkena diabetes serta komplikasi yang terkait. Salah satu makanan direkomendasikan untuk kesehatan tidak hanya anak-anak yakni buah dan sayur.
Buah-buahan mengandung gula alami yang disebut fruktosa. Fruktosa adalah salah satu jenis gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan.
Serat pada buah-buahan membantu melambatkan penyerapan gula dalam darah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam seperti yang terjadi dengan konsumsi gula tambahan. Selain itu, buah-buahan juga mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Dr. Diana Felicia Suganda seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro mengatakan makan buah dalam porsi yang tepat sebagai bagian dari pola makan yang seimbang sangat dianjurkan.
"Kira-kira sekepalan tangan yang direkomendasikan untuk mengonsumsi buah dengan porsi kecil seperti apel, pir, jeruk, pisang, atau nanas madu," ujar dr. Diana kepada Validnews.id, Rabu (14/6).
Dr. Diana melanjutkan untuk buah-buahan besar seperti semangka, pepaya, atau melon cukup diberikan 1 slice atau potong saja.
"Kalau buah naga yang porsinya besar bisa dibagi dua, lalu dikonsumsi setengah. Jadi, buah pun tetap ada porsinya sesuai yang saya sudah katakana tadi," jelasnya.
Sementara itu, sayur-sayuran juga tak kalah penting untuk anak-anak dalam mencegah risiko diabetes dan menjaga kesehatan secara umum. Sayur-sayuran mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Porsi yang disarankan untuk sayur-sayuran pun bervariasi, tergantung pada usia dan kebutuhan individu anak. Namun, sebagai panduan umum, beberapa ahli gizi merekomendasikan konsumsi setidaknya 2-3 porsi sayur per hari untuk anak-anak.
Satu porsi sayur bisa sekitar 80-100 gram, sehingga jika kita mengikuti panduan tersebut, anak harus mengonsumsi setidaknya 160-300 gram sayur per hari. Jadi, menghabiskan setidaknya 250 gram sayur atau setara dengan dua setengah porsi per hari adalah rekomendasi yang baik.
Berikan variasi sayur kepada anak Anda, termasuk sayur hijau, sayur berwarna-warni, dan sayur akar seperti brokoli, wortel, bayam, kubis, paprika, atau tomat. Bisa dimasak atau disajikan dalam bentuk yang menarik seperti dalam bentuk salad, sup, tumis, atau dip.
Dari penjelasan di atas, porsi buah-buahan umumnya mengandung lebih banyak gula alami daripada sayur-sayuran. Meskipun gula ini alami dan dikombinasikan dengan serat, tetap ada efek pada kadar gula darah. Oleh karena itu, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, porsi buah pun akhirnya perlu lebih terkontrol daripada sayur.