c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

03 Maret 2023

17:44 WIB

Menikmati Kejayaan Kereta Api Di Museum Kereta Ambarawa

Museum ini juga menyelenggarakan angkutan kereta api wisata uap. Rutenya adalah mulai dari Ambarawa-Tuntang-Ambarawa, dan juga Ambarawa-Bedono-Ambarawa.

Penulis: Mahareta Iqbal

Editor: Rendi Widodo

Menikmati Kejayaan Kereta Api Di Museum Kereta Ambarawa
Menikmati Kejayaan Kereta Api Di Museum Kereta Ambarawa
Lokomotif uap tua dari Belanda di Museum Kertea Api Ambarawa. Shutterstock/Anges van der Logt

JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sejarah panjang mengenai transportasi kereta api. Salah satu bukti sejarah tersebut bisa ditemukan di Museum Kereta Api Ambarawa. 

Museum ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, mulai dari pembangunan stasiun kereta api hingga koleksi lokomotif uap dan kereta api yang dipajang di dalamnya.
 
 Dilansir dari berbagai sumber, Museum Kereta Api Ambarawa awalnya adalah stasiun kereta yang aktif dan bernama Stasiun Willem I. Stasiun yang dibangun oleh perusahaan kereta api swasta bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) ini diresmikan pada 21 Mei 1873.
 
 Ambarawa dipilih karena letaknya yang strategis di Antara Semarang, Solo dan Yogyakarta, juga menjadi pangkalan militer pemerintah Hindia Belanda setelah Perang Diponegoro.
 
 Stasiun Kereta Api Ambarawa saat itu dibangun dengan tujuan memperlancar mobilisasi militer dari Semarang menuju Benteng Willem I yang berada di Ambarawa. Benteng Willem sendiri adalah kompleks benteng besar di Jawa yang dibangun sejak 1835 hingga 1848.
 
 Jalur yang dilalui kereta-kereta dari Stasiun Ambarawa pernah ditutup karena kalah saing dengan angkutan jalan raya. 

Pada tahun 1972, banyak kereta api yang tidak bisa bergerak ke arah Magelang karena terjadinya banjir lahar akibat erupsi Gunung Merapi. Alhasil, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) saat itu resmi melakukan penutupan untuk jalur kereta api ini.
 
 Selain penutupan, sejak tahun 1970-an juga sudah banyak lokomotif uap yang berguguran karena faktor usia. Banyak yang dijadikan barang rongsokan dan juga dipindahtangankan. 

Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah saat itu, prihatin dengan keadaan tersebut. Akhirnya, pada tanggal 8 April 1976 ia beserta kepala PJKA Eksploitasi Tengah, Soeharso, memutuskan untuk membuka museum kereta api.
 
 Museum yang ingin dibuka tersebut nantinya berisikan koleksi barang-barang perkeretaapian seperti lokomotif dan penunjang alat perkeretaapian. Pada tanggal 21 April 1978, Museum Kereta Api Ambarawa mulai dibuka untuk umum.
 
Koleksi Museum Kereta Api Ambarawa
 Museum ini menampilkan koleksi sarana perkeretaapian kuno seperti, 4 lokomotif diesel, 26 lokomotif uap, 5 kereta dan 6 gerbong dari berbagai daerah. 

Koleksi lainnya juga ada berupa halte, persinyalan, peralatan administrasi, pencetakan tiket, serta atribut perusahaan dari era SS dan NIS hingga era PJKA.
 
 Museum ini juga menyelenggarakan angkutan kereta api wisata uap. Rutenya adalah mulai dari Ambarawa-Tuntang-Ambarawa, dan juga Ambarawa-Bedono-Ambarawa.

Perjalanannya hanya dilakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Untuk hari lain hanya bisa dilakukan dengan reservasi terlebih dahulu.
 
 Selain menjadi tempat wisata sejarah perkeretaapian, museum ini juga dapat disewa untuk berbagai kegiatan seperti, pameran, ruang pertemuan, pemotretan, pesta pernikahan, festival, pentas seni dan lain sebagainya.
 
 Nah, bagi Anda yang ingin berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa, museum ini buka setiap hari dari pukul 08.00-16.00 WIB. Tiket untuk anak-anak (3-12 tahun) hanya dibanderol dengan harga Rp10.000 per orang. Harga ini juga sama dengan pelajar yang ingin berkunjung. 

Usia dewasa dan mahasiswa dikenakan biaya Rp20.000 per orang dan untuk wisatawan mancanegara sekitar Rp30.000 per orang.
 
 Museum Kereta Api Ambarawa dapat kalian kunjungi di Jalan Stasiun Ambarawa, Desa Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar