c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

16 Agustus 2022

09:47 WIB

Mengintip Perjalanan Panjang Cosplay Di Dunia

Walaupun cosplay cenderung dikaitkan dengan budaya anak muda Jepang. Namun, secara umum, ada campur tangan Amerika dalam penyebaran praktiknya.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Rendi Widodo

Mengintip Perjalanan Panjang <i>Cosplay</i> Di Dunia
Mengintip Perjalanan Panjang <i>Cosplay</i> Di Dunia
Ilustrasi seseorang dengan cosplay. Pixabay/Izhora22

JAKARTA - Bagi para penggemar anime dan manga, istilah cosplay mungkin tidak asing lagi didengar atau bahkan kerap diperagakan. Cosplay pun cenderung dikaitkan dengan budaya anak muda Jepang. Namun, secara umum, ada campur tangan Amerika dalam penyebaran praktik cosplay hingga mendunia seperti saat ini.

Kaitan cosplay dengan Jepang diduga tidak lepas dari fenomena Harajuku Style yang muncul pada tahun 1964. Kala itu anak muda Jepang rama-ramai berkumpul di Stasiun Harajuku dengan mengenakan berbagai gaya fesyen yang unik dan nyentrik.

Gaya pakaian inilah kemudian diyakini berkembang dan menjadi cikal bakal munculnya salah satu subkultur terbesar dunia yaitu cosplay

Melansir dari Japanpowered.com, cosplay sebenarnya resmi lahir dan diakui sebagai sebuah seni pada tahun 1980-an. Istilah cosplay pun pertama kali ditulis oleh Nobuyuki Tahahashi dalam Majalah My Anime edisi Juni 1983 silam.

Akan tetapi elemen-elemen cosplay seperti gaya busana, tatanan rambut, make up dan lain sebagainya sudah lebih dulu muncul dan diterima oleh anak muda Jepang sebelum istilah cosplay dipatenkan.

Dahulu, anak-anak gadis di Jepang sudah terbiasa menikmati suguhan karakter manga shojo (komik perempuan) dengan ilustrasi fesyen yang menarik, dan tampak anggun. Bahkan, manga shojo tidak lagi dianggap sebagai komik, namun majalah fesyen yang menarik.

Suguhan fesyen dalam manga shojo membawa mereka mengadopsi karakter-karakter favorit dalam banyak kesempatan dan acara-acara tertentu. Bisa dikatakan, fesyen gadis-gadis Jepang sehari-hari sedikit banyak dipengaruhi oleh gaya fesyen karakter di dalam manga shojo.

Dari sudut pandang lainnya, cosplay dipopulerkan berkat adanya pertemuan fiksi di Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Cosplayer pertama adalah sekelompok mahasiswa yang mengenakan kostum alien serta pemain dalam Star Trek. Tidak lama, cosplay pahlawan dalam komik seperti Batman dan Robin juga hadir.

Cosplay kemudian dinilai dapat menjadi media berekspresi para penggemar untuk merasakan sensasi menjadi karakter yang digemari. Pada tahun 1984 perkumpulan fiksi ilmiah Amerika bergabung dengan mode shojo untuk sama-sama membesarkan dan meresmikan cosplay.

Perpadukan dan kerja sama Jepang dan Amerika berhasil menciptakan cosplay yang bermakna luas seperti yang dapat dinikmati saat ini, hingga cosplay dianggap sebagai seni pertunjukan yang positif.

Di Indonesia, cosplay diterima dengan baik bahkan saat ini cosplay dapat diperagakan oleh siapa pun dengan karakter apa pun. Ada beberapa jenis cosplay yang populer di Indonesia, berikut penjelasannya

Japanese Cosplay
Cosplay ini umumnya mengambil referensi kostum dari budaya lokal Jepang, seperti seragam sekolah, kimono, dan yukata. Jenis cosplay ini merupakan salah satu genre yang paling mudah dan murah, karena pakaian dan aksesorinya mudah ditemukan.

Anime dan Manga Cosplay
Seperti namanya, cosplay ini mengambil referensi dari karakter anime dan manga. Jenis cosplay satu ini terbilang cukup rumit karena memerlukan kostum dan aksesoris pendukung agar benar-benar menyerupai karakter yang diinginkan.

Game’s Character Cosplay
Tokoh-tokoh utama dalam game memang cukup unik dan keren, maka tidak heran karakter dalam gim sering dipilih sebagai karakter untuk cosplay.

Tokusatsu Cosplay
Tokusatsu dalam bahasa Jepang diartikan sebagai spesial efek dalam sebuah film, namun bagi para penggemar fiksi Jepang, makna tokusatsu dipersempit yang merujuk pada serial film live action asal jepang seperti Power Ranger, Kamen Rider dan sejenisnya.

Western Cosplay
Cosplay ini menggunakan karakter-karakter populer dari negara barat, seperti Cinderella, Rapunzel, Anna dan Elsa dalam film Frozen, deretan karakter superhero dan lain sebagianya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar