c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

29 Juni 2024

17:31 WIB

Mengintip Habitat Tersembunyi Bekantan Di Pulau Kaget

Berada di dekat muara Sungai Barito, tercatat jika setidaknya ada sekitar 2.000 ekor bekantan yang hidup di Pulau Kaget.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

<p>Mengintip Habitat Tersembunyi Bekantan Di Pulau Kaget</p>
<p>Mengintip Habitat Tersembunyi Bekantan Di Pulau Kaget</p>

Pelepasliaran bekantan di Pulau Kaget, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dok. Dirjen KSDAE

JAKARTA - Jadi ikon taman hiburan tertua, Dunia Fantasi, nyatanya  masih banyak yang belum mengetahui jika inspirasi hewan yang dijadikan maskot yakni Bekantan, justru merupakan jenis kera primata endemik yang berasal dari Kalimantan Selatan.

Tidak ditemukan di alam bebas Pulau Jawa kecuali di sejumlah kebun binatang, bekantan justru banyak ditemukan hidup secara alami di habitat aslinya yang berada di sebuah wilayah bernama Pulau Kaget.

Perlu diketahui, Pulau Kaget merupakan kawasan Suaka Margasatwa yang berada di Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala. Area ini pada dasarnya merupakan daerah berbentuk delta yang terbentuk dari endapan lumpur dan timbul di dasar sungai, dengan letak yang berada di dekat muara Sungai Barito dan mengalir melalui kota Banjarmasin.

Memiliki luas sekitar 292,437 hektar sejak menyandang status sebagai kawasan Suaka Margasatwa, daerah ini memiliki tanah yang subur dan membentuk hutan lebat yang tepat menjadi habitat berbagai satwa liar, salah satunya bekantan.

Mengenal Pulau Kaget
Namanya memang terbilang unik, walau tak ada penjelasan pasti mengapa kawasan tersebut dinamakan Pulau Kaget, namun hal tersebut diyakini lahir lantaran wisatawan atau orang yang memasuki area ini akan langsung merasa terkejut lantaran akan disambut dengan suara riuh monyet yang hidup di dalam hutan.

Membelah aliran Sungai Barito, jika berkunjung ke sini wisatawan akan disambut oleh area yang dipenuhi pepohonan khas pantai seperti bakau hijau dan subur yang memberikan nuansa alami. Untuk bisa masuk ke kawasan ini, wisatawan dapat menyewa perahu atau menaiki kapal klotok dari tepi Sungai Barito, dan menempuh perjalanan sekitar 15 menit.

Nantinya sepanjang perjalanan, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan Sungai Barito yang memiliki lebar rata-rata 650 hingga 800 meter, dengan kedalaman rata-rata 8 meter yang dipenuhi dengan pepohonan di sisi kiri dan kanan. Baru sesampainya di Pulau Kaget, wisatawan dapat melihat kelompok bekantan yang sedang beraktivitas di atas pepohonan.

Dikutip dari laman Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, setidaknya ada sekitar 2.000 ekor bekantan yang mendiami Pulau Kaget. Satwa endemik Kalimantan ini identik dengan hidung panjang berwarna merah, perut besar, dan termasuk hewan unik sekaligus langka.

Biasanya kawanan bekantan hidup bebas di hutan dan keberadaannya sangat dilindungi. Jika datang di pagi hari, wisatawan akan memiliki peluang lebih besar melihat sekelompok bekantan yang sedang bergelantungan di pohon. Sementara pada siang hari, satwa ini biasanya lebih memilih bersembunyi di sarang mereka.

Tentu tidak hanya bekantan, nantinya wisatawan yang mengunjungi Pulau Kaget juga dapat melihat berbagai satwa liar yang menghuni pulau, terutama berbagai jenis burung sehingga tepat untuk menjadi lokasi kegiatan birdwatching, mulai dari elang laut perut putih, elang bondol, elang hitam, elang tikus, raja udang biru, burung madu kelapa, dan burung madu sriganti, semua ada di sini.

Selagi menjelajahi kawasan ini, wisatawan juga dapat menuju ke jembatan kecil dari bambu yang ada di tengah hutan bakau untuk berfoto dan menjadi dikenal sebagai spot terbaik menikmati pemandangan hutan.

Meski dapat dikunjungi untuk tujuan wisata, perlu diingat bahwa Pulau Kaget tetap menjalankan fungsinya sebagai Suaka Margasatwa. Tak heran, jika di sana tidak ada fasilitas penunjang kegiatan seperti penjual makanan atau minuman. Karena itu demi kenyamanan, wisatawan disarankan mempersiapkan bekal seperti air minum dan diwajibkan bertanggung jawab menjaga sekaligus tidak mencemari lingkungan ketika berkunjung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar