c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 November 2024

11:59 WIB

Menghindari Menopause Dini Di Bawah Usia 40 Tahun

Kondisi menopause menandakan berakhirnya masa reproduksi wanita, yang biasanya terjadi di usia 45-55 tahun.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Menghindari Menopause Dini Di Bawah Usia 40 Tahun</p>
<p>Menghindari Menopause Dini Di Bawah Usia 40 Tahun</p>

Ilustrasi wanita bermeditasi. Unsplash

JAKARTA - Menopause adalah kondisi di mana seorang wanita berhenti mengalami menstruasi secara permanen akibat penurunan fungsi ovarium. Kondisi ini menandakan berakhirnya masa reproduksi wanita, yang biasanya terjadi di usia 45-55 tahun.

Namun, dalam beberapa kasus, menopause dapat terjadi lebih awal atau dikenal dengan istilah menopause dini. Menopause dini atau yang terjadi sebelum usia 40 tahun, merupakan kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan emosional seorang wanita.

Dokter Shanty Olivia, seorang spesialis obstetri dan ginekologi dengan subspesialisasi fertilitas dari RS Pondok Indah IVF Center, memberikan penjelasan terkait menopause. Menurutnya, menopause terjadi ketika cadangan telur di ovarium menurun drastis hingga hanya tersisa kurang dari 1.000 telur.

"Namun, telur-telur ini sudah tidak aktif dan tidak dapat distimulasi kembali. Karena ada beberapa faktor yang dapat mempercepat penurunan cadangan telur," ujar Dr. Shanty saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dia menyebutkan beberapa obat terapi, misalnya kemoterapi atau radioterapi yang dapat memengaruhi cadangan ovarium. Paparan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang juga bisa berdampak serupa.

"Kemudian, beberapa wanita memiliki predisposisi genetik yang menyebabkan penurunan cadangan ovarium lebih cepat dari biasanya," ucapnya.

Selain itu, penyakit autoimun seperti lupus atau tiroiditis autoimun juga dapat menyerang ovarium dan mempercepat hilangnya fungsi organ tersebut. Yang tak kalah penting, kebiasaan buruk seperti merokok, pola makan yang tidak sehat, serta stres kronis juga berkontribusi signifikan dalam mempercepat penurunan cadangan telur.

Tanda-Tanda Menopause Dini dan Penanganannya
Menopause dini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti siklus menstruasi yang semakin jarang atau tidak teratur, munculnya keluhan seperti hot flashes, gangguan tidur, atau perubahan suasana hati, serta penurunan kesuburan secara signifikan.  

Dr. Shanty Olivia menekankan meskipun menopause dini tidak selalu dapat dicegah, ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk memperlambat penurunan cadangan telur dan mengelola gejalanya.

Pertama, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan, terutama bagi wanita yang ingin menunda kehamilan atau memiliki riwayat keluarga menopause dini. Konsultasi dengan dokter untuk memantau cadangan ovarium melalui tes seperti AMH (Anti-Mullerian Hormone) dapat memberikan gambaran tentang jumlah cadangan telur yang tersisa.  

Kedua, penting untuk menjaga perlindungan terhadap faktor risiko dengan menghindari paparan toksin seperti rokok, bahan kimia tertentu, dan radiasi yang dapat merusak kesehatan ovarium.  Ketiga, terapi hormon dapat menjadi solusi bagi wanita yang mengalami gejala menopause dini.

Terapi penggantian hormon (HRT) dapat membantu mengurangi keluhan sekaligus melindungi kesehatan tulang dan jantung, tetapi harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.  Keempat, menjalani gaya hidup sehat sangat berperan dalam menjaga keseimbangan hormon.

Pola makan bergizi yang kaya antioksidan seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan makanan tinggi omega-3, dikombinasikan dengan olahraga teratur, dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi. Selain itu, mengelola stres melalui meditasi atau yoga juga penting untuk kesehatan keseluruhan.  

Terakhir, konsultasi fertilitas dapat menjadi pilihan untuk wanita yang ingin mempertahankan peluang kehamilan. Prosedur seperti pembekuan sel telur memungkinkan penyimpanan sel telur di usia produktif untuk digunakan di masa mendatang.  

"Deteksi dini dan tindakan preventif sangat penting untuk menjaga kualitas hidup wanita, terutama bagi mereka yang menghadapi risiko menopause dini," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar