c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

28 Juni 2025

13:18 WIB

Mengenali Karakteristik Alam Lima Gunung Tertinggi Di Indonesia

Beda gunung, beda pesonanya. Karstensz punya pemandangan gletser tropis langka, Puncak Mandala dengan alam liar menantang, dan Rinjani menawarkan pemandangan kawah biru yang sulit dicari tandingannya.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Mengenali Karakteristik Alam Lima Gunung Tertinggi Di Indonesia</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Mengenali Karakteristik Alam Lima Gunung Tertinggi Di Indonesia</p>

Pemandangan Piramida Carstenzs dari Gletser Meren, Puncak Jaya, Papua Indonesia. Shutterstock/Gustia n Ag Photography.

JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai negeri yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, tempat deretan gunung membentang megah dari Sabang hingga Merauke. Di antara ratusan gunung yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, terdapat lima puncak yang paling menonjol.

Kelima gunung ini menonjol bukan hanya dari segi ketinggiannya, melainkan dari pesona alam dan tantangan medan yang ditawarkannya. Tak heran jika kelimanya menjadi incaran para pendaki profesional.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lima gunung tertinggi di Indonesia yang layak dikenali lebih dekat baik dari sisi ketinggian, keindahan alam, maupun tantangannya.

Puncak Jaya (Carstensz Pyramid), Papua

Di jantung Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua, berdiri megah Puncak Jaya atau yang juga dikenal sebagai Carstensz Pyramid. Dengan ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut, Puncak Jaya dinobatkan sebagai gunung tertinggi di Indonesia sekaligus menjadi salah satu dari Seven Summits dunia yakni tujuh puncak tertinggi dari tujuh benua.

Puncak Jaya semakin istimewa karena keberadaan gletser tropis di puncaknya, sebuah fenomena langka yang hanya bisa ditemukan di segelintir tempat di bumi. Sayangnya, gletser ini semakin menyusut dari tahun ke tahun akibat dampak perubahan iklim global.

Pendakian ke Carstensz bukan perkara mudah. Jalurnya tergolong ekstrem, dengan medan berbatu tajam, dinding vertikal, dan cuaca yang cepat berubah.  Akses menuju lokasi pendakian pun terbatas, karena berada di wilayah terpencil Papua yang hanya bisa dicapai melalui jalur udara dan trekking panjang melewati hutan belantara dan wilayah adat.

Di samping itu, pendakian ke Carstensz juga memerlukan perizinan khusus, koordinasi dengan penduduk lokal, dan dukungan logistik yang sangat matang. Persiapan fisik dan mental menjadi mutlak, karena rute ini termasuk salah satu yang paling menantang di Asia Tenggara. Namun, semua tantangan itu seakan sirna begitu mencapai puncak.

Berdiri di atas Carstensz adalah pengalaman yang tak tergantikan, seolah menyentuh langit Indonesia dari titik tertingginya. Di sana, para pendaki disambut oleh pemandangan luar biasa di mana terdapat hamparan pegunungan membentang luas, kabut menyelimuti lembah, serta sisa gletser tropis yang kian langka akibat perubahan iklim.

Puncak Mandala, Papua

Masih dari wilayah Papua, tepatnya di Pegunungan Jayawijaya, terdapat Puncak Mandala yang menjulang setinggi 4.760 mdpl. Gunung ini dikenal lebih terpencil dan jarang didaki dibanding Carstensz, membuatnya menyimpan suasana alam yang lebih liar dan alami.

Puncak Mandala dulunya dikenal sebagai Julianatop dan meskipun tak sepopuler gunung lainnya, medan yang ditawarkan sangat menantang dan menuntut ketangguhan fisik serta mental para pendaki. Pendakian ke Mandala menjadi pengalaman tersendiri karena minimnya jejak manusia serta sulitnya akses ke titik awal pendakian.

Akses menuju titik awal pendakian sangat sulit, hanya bisa ditempuh dengan kombinasi perjalanan udara ke daerah pedalaman, dilanjutkan dengan trekking berhari-hari melewati hutan lebat, lembah terjal, dan jalur tanpa penunjuk arah. Tak jarang, pendaki harus melibatkan dukungan logistik dari warga lokal yang mengenal medan.

Belum banyak pendaki yang berhasil menapakkan kaki di Puncak Mandala. Medan yang liar dan belum terjamah ini justru menawarkan daya tarik tersendiri bagi para pendaki yang mencari petualangan sejati.

Puncak Trikora, Papua

Puncak Trikora merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia dengan ketinggian mencapai 4.751 mdpl. Gunung ini terletak di Pegunungan Maoke, masih di Provinsi Papua, dan dahulu dikenal dengan nama Wilhelmina Peak pada masa penjajahan Belanda.

Berbeda dari dua puncak sebelumnya, Puncak Trikora memiliki keunikan lanskap tersendiri. Di masa lampau, gunung ini juga memiliki gletser, namun kini telah mencair habis akibat pemanasan global.

Rute pendakian menuju Puncak Mandala tergolong ekstrem dan menantang, bahkan bagi pendaki berpengalaman sekalipun. Jalur menuju puncak ini mengharuskan penjelajahan melalui hutan hujan tropis yang lebat, menyusuri area rawa yang dalam dan berlumpur, hingga menapaki medan berbatu yang curam dan licin.

Selain itu, cuaca di kawasan ini kerap berubah drastis seperti kabut tebal dan hujan deras bisa datang sewaktu-waktu, menambah tingkat kesulitan dalam menavigasi jalur pendakian. Belum lagi, wilayah ini berada jauh dari pemukiman, sehingga persediaan logistik dan kesiapan tim menjadi aspek krusial yang tak boleh diabaikan.

Namun di balik segala tantangan tersebut, pendakian ke Puncak Mandala menjanjikan pengalaman luar biasa. Lanskap alam yang masih liar dan nyaris tak tersentuh, keheningan hutan Papua, serta rasa pencapaian saat menapaki salah satu titik tertinggi Indonesia, menjadikan setiap langkah dalam pendakian ini sangat berharga.

Gunung Kerinci, Jambi

Beranjak ke Pulau Sumatra, terdapat Gunung Kerinci yang gagah berdiri di Provinsi Jambi. Dengan ketinggian 3.805 mdpl, Kerinci dinobatkan sebagai gunung berapi tertinggi di Indonesia sekaligus puncak tertinggi di Sumatra.

Gunung ini berada dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan rumah bagi spesies langka seperti harimau sumatra dan berbagai burung endemik. Pendakian ke Gunung Kerinci menawarkan pemandangan alam yang sangat memukau seperti hamparan perkebunan teh, danau-danau kecil, hutan hujan tropis, hingga kawah berasap yang menandakan aktivitas vulkaniknya.

Kerinci juga dikenal sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Namun bagi para pecinta alam dan pendaki, tantangan ini justru menjadi daya tarik tersendiri, karena dapat melihat keindahan matahari terbit dari puncaknya, dengan awan bergulung di bawah kaki, menjadi hadiah yang tak tergantikan.

Baca juga: Pertama Kali Mau Naik Gunung? Ini Hal Yang Perlu Diperhatikan!

Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat

Melompat ke wilayah timur Indonesia, ada Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan ketinggian 3.726 mdpl, Rinjani menjadi gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Kerinci, sekaligus menjadi salah satu destinasi pendakian paling populer di tanah air.

Rinjani menawarkan keindahan yang luar biasa. Di kaldera puncaknya terdapat Danau Segara Anak, danau kawah biru yang luas dengan sebuah gunung kecil bernama Gunung Barujari di tengahnya.

Selain keindahan alamnya, Rinjani juga menyimpan nilai spiritual bagi masyarakat Sasak dan Bali yang rutin melakukan ritual keagamaan di danau tersebut. Meski pemandangannya menawan, pendakian Rinjani bukan tanpa tantangan.

Rutenya cukup panjang dan menanjak, serta memerlukan stamina dan persiapan fisik yang baik. Namun semua lelah akan terbayar lunas saat melihat panorama Rinjani dari ketinggian, dengan langit luas dan samudera biru yang tampak dari kejauhan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar