c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

16 Oktober 2025

09:44 WIB

Mengenal Varietas Java Criollo Cokelatin Signature di TEI 2025

Di Indonesia, Criollo yang merupakan varietas langka hanya tumbuh di wilayah tertentu di Jawa Timur dan jumlahnya diperkirakan hanya sekitar lima persen dari total produksi dunia.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Mengenal Varietas <em>Java Criollo&nbsp;</em>Cokelatin Signature di TEI 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Mengenal Varietas <em>Java Criollo&nbsp;</em>Cokelatin Signature di TEI 2025</p>

Varietas kakao Criollo yang diolah menjadi bubuk hingga minuman kemasan di Trade Expo Indonesia 2025. Dok: Validnews/ Njenissa.

JAKARTA - Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada 15–19 Oktober 2025 menjadi ajang pamer produk-produk unggulan nasional yang siap bersaing di pasar global. Tahun ini, TEI kembali menghadirkan ribuan pelaku usaha dari berbagai sektor mulai dari makanan dan minuman, produk pertanian, fesyen, gaya hidup, hingga dekorasi rumah.

Di tengah semarak ribuan pameran, salah satu yang mencuri perhatian datang dari dunia cokelat lokal yakni Cokelatin Signature, brand minuman cokelat premium asal Indonesia. Didirikan oleh pasangan Irena dan Nugroho Surosoputra pada tahun 2016, Cokelatin Signature bermula dari eksplorasi pribadi terhadap potensi kakao Indonesia.

"Kami ingin memperkenalkan Indonesia bukan hanya sebagai penghasil biji kakao, tapi juga sebagai pembuat produk akhir yang bernilai tinggi seperti minuman cokelat siap saji," ujar Nugroho Surosoputra, Co-founder Cokelatin Signature, saat ditemui di booth mereka di ICE BSD, Rabu (15/10).

Raja Kakao dari Jawa Timur

Salah satu inovasi utama yang mereka perkenalkan di TEI 2025 adalah produk berbasis varietas kakao Criollo, jenis kakao langka yang dikenal memiliki kualitas terbaik di dunia. Di Indonesia, varietas ini hanya tumbuh di wilayah tertentu di Jawa Timur dan jumlahnya diperkirakan hanya sekitar lima persen dari total produksi kakao dunia.

Secara global, Criollo dikenal sebagai salah satu dari tiga varietas utama tanaman kakao di dunia, selain Forastero dan Trinitario. Varietas ini sering disebut sebagai raja kakao karena menghasilkan biji dengan aroma dan cita rasa paling halus dibanding varietas lainnya.

Biji Criollo memiliki warna lebih pucat hingga keputihan, berbeda dengan Forastero yang lebih gelap. Meski kualitasnya tinggi, pohon Criollo tergolong rapuh, rentan terhadap penyakit, dan berbuah lebih sedikit, sehingga sulit dibudidayakan dan membuat harganya sangat mahal.

Di Indonesia sendiri, Criollo tergolong sangat langka. Varietas ini hanya ditemukan di beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Blitar, hingga Pemalang yang tumbuh di tanah vulkanik dengan iklim tropis khas Indonesia.

"Criollo atau kami menyebutnya Java Criollo  ini unik sekali. Kandungan cocoa butter-nya tinggi, aromanya kompleks dengan rasa fruity dan sedikit aroma wine. Varietas ini sebenarnya sudah lama ada di Indonesia, tapi kurang terekspos. Kami ingin mengubah itu," jelas Nugroho.

Keunikan inilah yang menjadi dasar inovasi Cokelatin Signature dalam menciptakan minuman bubuk cokelat premium berbasis Criollo.

"Dari sinilah kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa cokelat juga punya varietas. Bukan cuma soal kadar manis atau pahit, tapi tentang asal biji, proses pascapanen, dan kandungan alami yang membuatnya unik," ungkap Nugroho.

Varietas Java Criollo ini pertama kali diperkenalkannya ke pasaran pada tahun 2021, melalui pameran skala internasional. Bahkan, cita rasa dari raja kakao dari Jawa Timur ini pun langsung mendapat sambutan luar biasa.

"Banyak pengunjung luar negeri, khususnya konsumen Amerika Serikat yang bilang rasa cokelat kami berbeda. Mereka menyebutnya salah satu cokelat terbaik yang pernah dicoba," ujarnya dengan bangga.

Selain memperkenalkan Criollo, pihaknya juga berupaya mengubah persepsi umum bahwa cokelat menyebabkan kegemukan.

"Yang bikin berat badan naik itu biasanya bahan tambahan dalam produk olahan, bukan kakaonya. Kakao justru kaya antioksidan dan punya banyak manfaat," tambahnya.

Dalam pameran TEI 2025, Cokelatin Signature membawa beberapa varian rasa seperti Dark Choco, Sweet Classic, dan Creamy Latte, namun Java Criollo tetap menjadi ikon utamanya. Dalam proses produksinya, mereka bekerja sama langsung dengan para petani lokal di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Biji kakao diproses melalui tahapan fermentasi, pengeringan, pembersihan, hingga roasting sebelum akhirnya diolah menjadi bubuk cokelat siap konsumsi. Proses panjang yang memakan waktu sekitar sepuluh hari ini dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga cita rasa alaminya.

Dengan metode tersebut, Cokelatin Signature mampu memproduksi 50 hingga 100 kilogram bubuk cokelat per hari. Kini, produk-produk mereka telah diekspor ke Arab Saudi, Hong Kong, Pakistan, dan Amerika Serikat, menandai langkah besar bagi brand lokal yang sepenuhnya mengandalkan bahan baku asal Indonesia.

Bahkan, berkat inovasi dan konsistensinya, produk mereka berhasil meraih penghargaan UKM Pangan Awards 2025 untuk kategori produk minuman kemasan di ajang TEI tahun ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar