c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

28 Januari 2025

16:49 WIB

Mengenal Simbolisme Ular Kayu Pada Perayaan Imlek 2025

Simbolisme ular dalam sastra dan mitologi Tionghoa memiliki makna yang sangat bertolak belakang memiliki makna baik dan buruk.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

<p>Mengenal Simbolisme Ular Kayu Pada Perayaan Imlek 2025</p>
<p>Mengenal Simbolisme Ular Kayu Pada Perayaan Imlek 2025</p>

Ilustrasi ular kayu. Dok. Gambar AI DALL-E 3

JAKARTA - Tahun Baru Imlek atau yang dikenal juga dengan Festival Musim Semi adalah festival besar yang dirayakan di awal kalender lunar Tionghoa. Diperkirakan berasal dari Tiongkok sekitar 3.500 tahun yang lalu, Imlek merupakan salah satu hari raya terpenting dalam budaya Tionghoa yang menandai berakhirnya musim dingin dan dimulainya tahun baru.

Festival ini biasanya jatuh antara 21 Januari hingga 20 Februari dan dirayakan di wilayah yang disebut Sinosfer, atau negara-negara yang memiliki budaya Tionghoa. Pada tahun 2025, Tahun Baru Imlek akan dimulai pada 29 Januari yang menandai dimulainya Tahun Ular Kayu.

Melansir laman The University of Sydney, simbolisme ular dalam sastra dan mitologi Tionghoa memiliki makna yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi, ular termasuk dalam unsur "yin" atau berkaitan dengan kegelapan, kelembapan, dan feminitas. Ular berbisa sering kali dikaitkan dengan wanita jahat yang menggoda pria dan menghisap "yang" untuk memperkuat "yin" mereka.

Namun, ular juga memiliki simbolisme yang positif. Sebagai contoh, ular sering dianggap sebagai naga kecil (xiaolong), dan kulit ular yang terlepas disebut sebagai mantel naga (longyi), yang melambangkan keberuntungan, kelahiran kembali, serta kemegahan.

Ular juga melambangkan pencarian cinta dan kebahagiaan, tema yang digambarkan dengan indah dalam cerita rakyat tradisional The Legend of the White Snake. Selain itu, ular juga bisa mewakili kekayaan dan kebijaksanaan, dan dalam budaya Tionghoa tradisional, ular sering digolongkan bersama kura-kura dan bangau sebagai simbol umur panjang.

Zodiak Tionghoa memiliki siklus 12 tahun yang menghubungkan setiap tahun dengan tanda binatang. Dua belas tanda binatang tersebut adalah tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Untuk ular sendiri berada di urutan keenam dalam siklus, sehingga tahun 2025 adalah Tahun Ular atau shennian. Pada tahun ular kayu dan api, memiliki maknanya tersendiri. Kayu melambangkan pertumbuhan, kelenturan, dan toleransi, sementara Api melambangkan gairah, vitalitas, dan kecerahan dalam budaya Tionghoa.

Dengan pengaruh ganda ini, individu Ular Kayu cenderung memiliki kepribadian yang tangguh, berani, dan positif, sehingga mereka mempertahankan dorongan dan kepercayaan diri untuk terus maju meskipun menghadapi kesulitan. Memiliki keterampilan interpersonal dan sosial yang luar biasa, mereka sering muncul sebagai pemimpin di lingkaran teman-teman mereka.

Namun, mereka bisa terlihat idealis ketika menghadapi tekanan dan tantangan, dan mudah merasa bingung serta membutuhkan dukungan serta dorongan dari orang-orang di sekitar mereka untuk mendapatkan kembali kekuatan mereka.

Individu ular kayu dikenal karena wawasan tajam dan kecerdasan luar biasa. Mereka dapat dengan cepat memahami pokok permasalahan dan membuat keputusan bijak.

Kualitas ini membuat mereka nyaman di tempat kerja maupun dalam situasi sosial, karena mereka unggul dalam menciptakan peluang dan membuka jalan untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Namun, Ular adalah yang paling gigih di antara dua belas hewan zodiak, sehingga orang yang lahir di Tahun Ular juga dianggap sangat misterius dan tak terduga.

Beberapa orang menganggap Ular sebagai simbol yang menakutkan karena sifatnya yang sulit dipahami. Secara tradisional, orang yang lahir di musim semi dan musim panas pada tahun Ular dianggap lebih kuat dan positif, sementara mereka yang lahir di musim dingin dianggap lebih pendiam dan patuh, karena musim dingin adalah waktu ular untuk berhibernasi.

Selain itu, mereka yang lahir pada cuaca baik di tahun Ular cenderung lebih optimis dan mudah puas daripada mereka yang lahir pada cuaca buruk. Tahun-tahun Ular meliputi 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013, dan 2025.

Pantangan di Tahun Ular Kayu
Dalam budaya Tionghoa, setiap tahun zodiak memiliki pantangan dan warna keberuntungan. Pada Tahun Ular, membunuh ular dianggap membawa nasib buruk, sementara menghormati ular diyakini mendatangkan keberuntungan.

Dalam kosmologi Tionghoa, arah Timur dikaitkan dengan elemen Kayu, sehingga mereka yang lahir di Tahun Ular Kayu disarankan untuk lebih sering bepergian ke arah Timur, karena dipercaya mendukung pertumbuhan pribadi. Selain itu, mereka disarankan menggunakan pakaian dengan warna merah, hijau, dan emas.

Merah melambangkan keberuntungan dan perlindungan dari kesialan, hijau mewakili elemen Kayu, sementara emas dipercaya membawa kekayaan dan kemakmuran. Ketiga warna ini diyakini dapat membawa energi positif dalam kehidupan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar